JawaPos.com – Lompatan besar dilakukan oleh AMD untuk prosesor Ryzen segmen mobile. Perusahaan yang berbasis di Santa Clara, California itu resmi memperkenalkan Ryzen 6000 Mobile. Banyak hal yang baru dalam prosesor itu. Mulai dari arsitektur Zen 3+, sampai GPU terintegrasi RDNA 2 yang dibungkus dalam teknologi 6nm.
Seperti biasa, Ryzen 6000 mobile series punya tiga seri. Yang pertama, U-Series untuk pasar laptop tipis. Ada Ryzen 7 6800U dan Ryzen 5 6600U yang keduanya punya TDP 15-28 watts. Lalu, ada HS Series untuk laptop gaming dan kreator. Model yang disediakan ada empat.
Keempat model itu adalah Ryzen 9 6980HS, Ryzen 9 6900HS, Ryzen 7 6800HS, dan Ryzen 5 6600HS. Semuanya memiliki TDP 35 watts. Yang terakhir, H-Series untuk yang membutuhkan laptop dengan performa tinggi. Di H-Series, ada Ryzen 6980HX, Ryzen 9 6900HX, Ryzen 7 6800H, dan Ryzen 5 6600H dengan TDP mulai 45 watts.
Di Ryzen 6000 mobile series, prosesor dibangun dari lima lapisan optimasi power. Pertama, proses teknologi dengan 6nm. Kedua, microarchitecture dengan menghadirkan Zen 3+ yang fokus pada efisiensi power. Ketiga, SOC yang terdiri dari new power planes, arsitektur tenaga yang baru, dan deep partitioning. Keempat, Firmware dengan power management frameworks yang baru. Kelima, Platform yang mengoptimalisasi komponen dan juga AMD Advantages Technologies.
AMD mengklaim Ryzen 6000 series tidak hanya peningkatan performa, tetapi juga baterai yang lebih irit saat digunakan. Bahkan, untuk beberapa laptop, bisa mencapai 24 jam. Itu dikarenakan teknologi 6nm pada prosesor ini, power management yang baru, dan juga adaptive power control framework yang juga baru.
Sebagai generasi terbaru, berbagai platform terkini juga sudah kompatibel dengan Ryzen 6000 series. Misalnya, USB 4 yang punya kecepatan sampai 40 Gbps. DDR5 dan LPDDR5. PCI Express Gen 4, WiFi 6E, Microsoft Pluton yang mendukung penuh Windows 11, HDR Pipeline, HDMI 2.1, DisplayPort 2, dan AV1 Media Engine.
Pada AMD Ryzen 6000 series, punya kecepatan dan bandwith yang lebih besar karena bisa mencapai 5Ghz. Arsitektur Zen 3+ memungkinkan efisiensi pada performa yang lebih tinggi. Lantas, dipadukan dengan PCI Express 4.0 yang memiliki bandwith besar sehingga performa gaming makin baik.
Itulah kenapa, dari uji coba pada Ryzen 9 6900HS pada resolusi 1920×1080 dengan kualitas grafis tertinggi, terlihat ada peningkatan performa. Saat dibandingkan dengan Ryzen 9 5900HX dengan Ge Force 3080, untuk Battlefield V ada peningkatan 7 persen. Lalu, Assassin’s Creed Odyssey meningkat 11 persen, Far Cry 6 14 persen, dan Counter Strike Global Offensive 16 persen.
Meskipun Ryzen 6000 series ada yang TDP-nya rendah, bukan berarti performanya ikut rendah. Sebab, jika dibandingkan dengan kompetitor yang memiliki TDP 28 watss, Ryzen 7 6800U bisa menghasilkan performa tinggi. Seperti 3D rendering (GPU) sampai 3,05 kali, 3D rendering (CPU) 1,26 kali, dan viewport performance 2,26 kali. Peningkatan performa bisa bertambah ketika TDP Ryzen 7 6800U mencapai 28 Watts.
Jika melihat AMD Ryzen 9 6900HX dengan chip grafis 680M, performa yang didapat lebih tinggi lagi. Pada TDP 45W, dibandingkan kompetitor yang berjalan di 65W, performanya unggul. Peningkatan performa saat diuji dengan Blender (CPU BMW) sebesar 1,26 kali, Blender (CPU Classroom) 1,34 kali, Maxon Cinema 4D 1,08 kali, dan Lame MP3 Encoder 1,47 kali.
Hadirnya chip grafis 680M pada Ryzen 6000 Mobile series membuat AMD percaya diri menyebut laptop tanpa kartu grafis diskrit tetap bisa menjalankan game dengan baik. Terutama, pada resolusi 1920×1080 yang memang masih banyak digunakan untuk bermain game saat ini.