JawaPos.com – Lansia sudah boleh divaksin booster apabila sudah jeda 3 bulan dari vaksinasi dosis 1 dan 2 (lengkap). Hanya saja vaksin yang digunakan tak hanya Sinovac karena stoknya terbatas.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat jangan ragu dan pilih-pilih vaksin. Ia menegaskan pada prinsipnya seluruh jenis vaksin yang telah mendapatkan EUA (Izin Penggunaan Darurat) dari BPOM serta rekomendasi dari ITAGI bisa digunakan untuk percepatan vaksinasi booster lansia.
“Namun, karena vaksin Sinovac jumlahnya terbatas dan diperuntukkan bagi sasaran anak usia 6-11 tahun, maka untuk booster ini dapat menggunakan vaksin selain Sinovac,” kata Nadia dalam keterangan resmi, Selasa (22/2).
Nadia menekankan agar percepatan vaksinasi booster lansia berjalan beriringan dengan vaksinasi primer. Pelaksanaannya juga harus merata di seluruh Indonesia, mengingat masih ada beberapa daerah yang cakupan vaksinasi keduanya dibawah 70 persen dari populasi.
“Percepatan vaksinasi baik primer maupun booster perlu dilakukan mengingat pasien Covid-19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksinasi, lansia dan orang dengan penyakit penyerta,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya mendorong daerah yang cakupan vaksinasinya belum sesuai dengan target kekebalan kelompok yakni minimal 70 persen dari populasi agar terus digencarkan. Nadia juga mengajak masyarakat yang belum vaksinasi maupun yang belum melengkapi dosis primer juga booster.
“Terutama pada lansia agar segera melakukan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan atau di sentra vaksinasi terdekat,” katanya.