JawaPos.com – Pergerakan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih tertekan seiring dengan kecemaskan investor terhadap geopolitik global. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) saat ini Rupiah ada di level 14.329 per dollar AS.
“Nilai tukar Rupiah masih berpotensi melemah hari ini dengan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina,” kata analis keuangan Ariston Tjendra kepada JawaPos.com, Selasa (22/2).
Ariston mengungkapkan, Presiden Putin mengeluarkan dekrit yang memerintahkan pasukan Rusia untuk masuk ke dua wilayah sengketa di Ukraina Timur dengan alasan untuk menjaga perdamaian dini hari tadi. Menurutnya, negara Rusia akan mengakui dua wilayah sengketa tersebut yaitu Luhansk dan Donetsk sebagai wilayah yang independen dari Ukraina. Sehingga memicu kecemasan investor pasar uang sehingga memilih pada aset aman seperti dollar AS.
“Sikap Rusia ini langsung memicu kekhawatiran pelaku pasar keuangan bahwa perang besar akan terjadi dan mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko,” tuturnya.
Sementara, turunnya kasus penularan Covid-19 bisa membantu menahan pelemahan Rupiah. Sehingga, Rupiah tidak terlalu jatuh lebih dalam karena kepercayaan pasar terhadap penanganan Covid-19 di Indonesia.
“Rupiah berpotensi melemah ke kisaran 14.380-14.400 dengan potensi support di kisaran 14.320,” pungkasnya.