JawaPos.com-Penampilan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan menjadi sorotan di Badminton Asia Team Championships (BATC) 2022.
Dari skuad ganda yang dibawa, Pram/Yere memang memiliki peringkat paling atas. Mereka menduduki ranking ke-22 dunia. Posisi itu menempatkan mereka sebagai ganda pertama di BATC 2022.
Sayang, penampilan mereka tidak maksimal. Pram/Yere tidak berhasil menyumbang poin dalam BATC 2022. Mereka dua kali diturunkan, tetapi selalu kalah. Pertama saat melawan Hongkong.
Pram/Yere takluk oleh Law Cheuk Him/Lee Chun Hei 12-21, 21-18, 20-22. Padahal, secara peringkat, Law Cheuk Him adalah pemain ranking ke-396.
Kekalahan kedua Pram/Yere terjadi saat pertandingan melawan Korea Selatan. Mereka kalah oleh Jin Yong/Na Sung-seung 10-21, 19-21. Sama seperti sebelumnya, Na Sung-seung merupakan pemain dengan ranking lebih bawah. Yaitu, peringkat ke-64 dunia.
Dampaknya, pada pertandingan melawan India, skuad Indonesia melakukan rotasi. Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menjadi ganda pertama. Kemudian dilanjutkan M. Shohibul Fikri/Bagas Maulana. Dua ganda inilah yang menyumbang poin dan memastikan kemenangan 3-2 Indonesia atas India.
Asisten pelatih Aryono Miranat mengakui performa Pram/Yere memang tidak sesuai harapan.
’’Mungkin karena akhir tahun lalu prestasi dan permainan mereka cukup baik. Sekarang mereka harus menjadi ganda pertama di BATC 2022. Ini jadi pressure buat mereka sehingga tidak bisa tampil maksimal,” ujar Aryono saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Tahun lalu penampilan Pram/Yere memang meningkat tajam. Dari peringkat ke-54, mereka melesat ke peringkat ke-21 dunia hingga akhir 2021. Lompatan itu mereka raih setelah berhasil menjuarai Spain Masters 2021 dan Belgian International 2021. Selain itu, Pram/Yere sempat mencapai semifinal Hylo Open 2021.
Aryono menambahkan, banyak hal yang harus diperbaiki agar performa Pram/Yere meningkat lagi. ’’Yang pasti terus berlatih dan mengasah kemampuan. Untuk itu, jam terbang mereka di turnamen-turnamen harus lebih banyak,” imbuhnya.
Pram/Yere pun merasa kecewa dengan hasil yang mereka peroleh di BATC 2022. Sebab, mereka belum bisa memaksimalkan kesempatan dan memberikan kontribusi poin. Tim putra Indonesia pun harus puas menjadi runner-up setelah kalah 0-3 oleh Malaysia pada Minggu (20/2) lalu.
’’Kecewa tak bisa menyumbang poin untuk Indonesia. Saya mendapat banyak pelajaran saat kali pertama di BATC ini. Ternyata tekanan mental main di beregu itu berbeda dengan di kejuaraan perseorangan,” tutur Yere.