JawaPos.com – Launching Pasar Turi Baru (PTB) Surabaya tinggal sebulan lagi. Para pedagang mulai mengambil kunci kios. Muhammad Asgaf, misalnya. Senin (21/2) pria 68 tahun itu kembali datang ke PTB untuk menandatangani adendum perjanjian pengikatan jual beli (PPJB). Setelah penandatanganan selesai, kunci akan diberikan oleh PT Gala Bumi Perkasa selalu pengelola Pasar Turi Baru.
’’Lusa (Rabu) baru terima kunci. Saya dapat kios di lantai 2,’’ kata Asgaf.
Rencananya, Asgaf berjualan busana muslim. Setelah peristiwa kebakaran pada belasan tahun lalu, Asgaf berjualan di rumahnya di Jalan Teluk Weda, Pabean Cantian.
Produk yang dijual merupakan hasil produksi sendiri. Dia berharap pengaktifan kembali PTB dapat memberikan angin segar kepada para pedagang. Seluruh kios bisa buka sehingga PTB hidup kembali.
’’Kalau mau ramai pengunjung, seluruh kios harus dibuka. Dan, pemkot harus segera membongkar lapak tempat penampungan sementara (TPS). Dengan begitu, keberadaan PTB dapat diketahui masyarakat,’’ ujarnya.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos, hingga kemarin dari ribuan kios yang tersedia, baru ratusan pedagang yang menandatangani adendum. Ketua Kelompok Pasar Turi Lama Syukur mengatakan, masih banyak pedagang yang belum menandatangani adendum. Terutama pedagang yang terdapat di TPS.
Saat ini 750 pedagang menempati TPS. Semuanya belum menandatangani adendum PPJB. Penolakan disebabkan pedagang berkeberatan atas perubahan perjanjian kontrak. Yang sebelumnya di toko berstatus hak milik kini berubah menjadi hak pakai saja.
Kepala DKUKMP Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos mengatakan akan terus berupaya agar semua pedagang bisa pindah ke PTB. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak investor terkait adendum.