JawaPos.com – Nama aplikasi kencan Tinder belakangan kembali naik daun. Hal ini setelah film The Tinder Swindler yang dirilis oleh Netflix sedang viral di dunia maya karena jalan ceritanya, yang bikin gemas sekaligus emosi sendiri.
Film tersebut mempunyai fakta-fakta menarik salah satunya adalah diangkat dari kisah nyata. The Tinder Swindler ini bergenre dokumenter yang menceritakan tentang penipuan di dating app atau aplikasi kencan online.
Penipuan tersebut dilakukan oleh seorang pria yang mengaku kaya raya sebagai salah satu pengusaha berlian kelas wahid. Alih-alih kaya dan punya semua yang didambakan kaum hawa, dia justru sengaja memanfaatkan aplikasi kencan tersebut untuk mencari korban untuk kemudian diperas.
Omong-omong soal Tinder yang kembali naik daun namanya, aplikasi tersebut kembali lagi memperluas portofolio fiturnya. Yakni dengan memberikan para anggotanya cara baru untuk menciptakan koneksi dengan menghadirkan kembali cara lama yaitu kencan buta.
Kini, di Explore tersedia, Obrolan Singkat: Kencan Buta yang diklaim akan menjadi pengalaman sosial baru dengan memasangkan anggota sebelum mereka melihat profil satu sama lain dan membuat percakapan, bukan melalui foto, tetapi melalui kesan pertama.
Kencan Buta adalah tambahan terbaru untuk rangkaian fitur yang sedang populer di Tinder dan dirancang untuk membantu anggota terhubung lebih cepat dengan Obrolan Singkat melalui permainan. Tentunya dengan cara yang inovatif dan menyenangkan. Anggota baru dapat melihat profil dan foto satu sama lain setelah mereka berdua memutuskan untuk match setelah berbincang.
“Kami telah melihat adanya perpaduan antara antisipasi dan kegembiraan pada kencan buta dari beberapa karakter film atau TV favorit, dan kami ingin menciptakan kembali pengalaman itu untuk generasi saat ini dengan fitur Kencan Buta,” ujar Kyle Miller, VP of Product Inovation Tinder melalui keterangan resminya.
Dia juga menambahkan, pengalaman tersebut mencerminkan gaya berkencan modern Gen Z, yang mementingkan autentisitas. Juga menghidupkan nostalgia tahun 90-an dengan menghadirkan cara lama berkencan di dunia pra-smartphone.
Di dalam tahap pengujian awal, Tinder mengklaim kalau anggota yang menggunakan fitur Kencan Buta mendapatkan lebih banyak match sebesar 40 oersen daripada mereka yang menggunakan fitur Obrolan Singkat lainnya dengan profil yang terlihat. Ini menunjukkan kesediaan daters untuk berinteraksi dan pada akhirnya match atau cocok dengan seseorang yang mungkin mereka abaikan di tempat lain.
Begini cara kerjanya, anggota akan menjawab serangkaian pertanyaan icebreaker dan dipasangkan satu sama lain berdasarkan kesamaan. Kemudian mereka akan memasuki obrolan dengan batas waktu, tanpa mengetahui informasi apa pun mengenai orang di sisi lain layar selain dari jawaban mereka atas pertanyaan pilihan ganda.
Ketika penghitung waktu habis, mereka dapat menyukai atau me-Like profil orang tersebut, yang akan mengungkap jika ada kecocokan, atau mereka dapat memilih untuk dipasangkan dengan orang baru.
“Ada sesuatu yang sangat istimewa saat membiarkan percakapan menunjukkan kepribadian seseorang, tanpa prasangka yang dapat dibuat dari foto. Pengalaman Kencan Buta yang baru menghadirkan cara yang menyenangkan untuk berinteraksi dan membangun koneksi baru di Tinder,” lanjut Miller.
Selain Kencan Buta, di Explore juga menawarkan cara baru untuk terhubung dengan pengalaman sosial bersama yang terus bertambah, seperti Hot Takes, Vibes, Swipe Night, dan Mode Musik. Kencan Buta kini tersedia di semua pasar berbahasa Inggris dan akan diluncurkan ke anggota Tinder secara global dalam beberapa minggu mendatang.