JawaPos.com-Babak reguler Indonesian Basketball League (IBL) musim 2022 dipastikan berlangsung dengan sistem gelembung (bubble).
Babak tersebut dimainkan di Gedung Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, mulai 3 hingga 31 Maret.
Dirut IBL Junas Miradiarsyah menjelaskan, perubahan format di tengah musim itu dilakukan karena tingginya lonjakan kasus Covid-19. Karena itu, IBL tidak punya banyak waktu untuk persiapan.
”Faktor mitigasi terhadap kasus Covid-19 ini menjadi perhatian utama dalam kelanjutan musim kompetisi Maret mendatang,” kata Junas.
Semua personel yang terlibat bakal menginap terpusat di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta. Lapangan latihan juga berada di kawasan yang sama, GBK Arena, Senayan, Jakarta. Sebelumnya, IBL seri kedua di Bandung ditunda karena banyaknya pemain dan ofisial tim yang terpapar Covid-19.
Penundaan dilakukan guna memberikan kesempatan kepada para personel yang terpapar Covid-19 untuk memulihkan kondisi. Jeda juga diberikan untuk persiapan tim nasional yang berisi mayoritas pemain IBL menuju pertandingan kualifikasi dunia pada 24 dan 27 Februari.
Junas menambahkan, pihaknya memilih Jakarta untuk menggelar sistem bubble terpusat karena beberapa pertimbangan. Menurut dia, Jakarta menjadi tempat ideal dengan fasilitas memadai.
Mulai hotel, rumah sakit, lab tes, hingga sistem operasional penyelenggaraan. Apalagi, seri pertama diselenggarakan di Jakarta. Hal itu membuat manajemen lebih mudah untuk penyesuaian.
Dia menuturkan, peserta IBL akan memasuki gelembung pada 1 Maret. ”Tentu dengan clearance bebas Covid-19,” ujarnya. Sebelum memasuki gelembung, seluruh personel harus melewati prosedur protokol kesehatan (prokes).
Mulai kemarin (21/2) IBL berharap semua personel sudah melakukan karantina mandiri dan tes swab PCR pertama pada 22 Februari. Tes PCR kedua akan dilaksanakan pada 27 Februari. Kemudian, sebelum memasuki gelembung di Hotel Century, semua personel akan menjalani tes swab PCR ketiga.
”Kami akan meminta pengawasan lebih diperketat oleh sub satuan tugas Covid-19 di tim masing-masing,” tegasnya.
Bergulirnya kembali IBL dengan prokes ketat itu diapresiasi klub. ”Kami mengapresiasi IBL yang mampu melanjutkan liga dengan sistem bubble ini. Semua persiapan dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Kami full support dan siap memberikan yang terbaik,” kata Direktur Pacific Caesar Surabaya Irsan Pribadi Susanto ketika dihubungi Jawa Pos kemarin.
Irsan melanjutkan, pemilihan Jakarta sebagai kota penyelenggara merupakan opsi terbaik. ”Karena mencari kapasitas hotel yang bisa menampung semua pemain, ofisial, dan panitia untuk 16 tim memang terbatas. Harapan kami sih playoff nanti sudah bisa kembali normal,” ujarnya.
Karena keterbatasan waktu, pihaknya memastikan tak ada uji coba sebelum bergulirnya IBL. ”Karena kami perketat prokes, sebisa mungkin minimal kontak dengan orang luar,” katanya.
Di sisi lain, Manajer Amartha Hangtuah Jakarta Ferry Jufri menyatakan bahwa persiapan tim belum maksimal. Kendalanya adalah kesehatan pemain.
”Uji coba sudah dipastikan tidak ada karena pelaksanaan sangat dekat dan kami memutuskan internal game saja,” kata Ferry.