JawaPos.com – Satu per satu keluarga kerajaan Inggris terserang Covid-19. Yang terbaru adalah Ratu Elizabeth II. Pada Minggu (20/2) Kerajaan Inggris mengumumkan bahwa ratu yang telah berusia 95 tahun tersebut positif Covid-19 dengan gejala ringan. Dia menjalani isolasi mandiri di Kastil Windsor yang menjadi kediamannya.
’’Yang Mulia mengalami gejala ringan seperti demam, tapi terus melanjutkan tugas-tugasnya yang ringan selama sepekan ke depan di Kastil Windsor,’’ bunyi pengumuman dari Istana Buckingham sebagaimana yang dikutip Agence France-Presse.
Ratu Elizabeth II dan mendiang suaminya, Pengeran Philip, mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama pada Januari 2021. Namun, istana tidak mengungkap informasi apa pun terkait dengan vaksinasi dosis kedua. Versi pihak istana, itulah privasi medis. Mereka hanya menyatakan bahwa sosok yang telah bertakhta selama 70 tahun itu telah divaksin lengkap.
Pada 10 Februari lalu, Pangeran Charles juga dinyatakan positif Covid-19. Dia dipastikan tertular dua hari setelah bertemu dengan ibunya, Ratu Elizabeth, di Kastil Windsor. Untuk kali kedua, Charles tertular Covid-19. Istrinya, Camilla, juga terpapar pada Senin (14/2). Beberapa pekerja di Kastil Windsor juga dinyatakan positif beberapa hari terakhir.
Rumah tangga Kerajaan Inggris memiliki dokter sendiri. Dokter yang bertugas merawat Ratu Elizabeth II adalah Sir Huw Thomas. Dia merupakan konsultan di Rumah Sakit St Mary, London, serta seorang profesor genetika gastrointestinal di Imperial College London.
Banyak ucapan kesembuhan yang diterima Ratu Elizabeth II. Salah satunya datang dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Berita tersebut bersamaan dengan rencana pemerintah Inggris untuk mencabut hampir semua kebijakan terkait Covid-19. Mereka mencoba hidup damai dengan virus SARS-CoV-2. Setelah pekan depan, penduduk yang positif Covid-19 tidak perlu lagi isolasi mandiri. Menurut Johnson, vaksinasi, tes, dan semua hal yang dilakukan pemerintah Inggris sudah cukup untuk melindungi penduduk.
’’Covid-19 tidak akan tiba-tiba hilang begitu saja. Kita harus belajar hidup dengan virus ini dan terus melindungi diri kita tanpa membatasi kebebasan yang kita miliki,’’ tutur Johnson sebagaimana yang dikutip Sky News.