JawaPos.com – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Pengurus Pusat Atletik Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung mengatakan, skuad Merah Putih berpotensi tanpa uji coba ke luar negeri dalam persiapan menuju SEA Games Hanoi, Vietnam pada 12-23 Mei.
Alasannya, banyak turnamen internasional yang tertunda dan bahkan batal bergulir karena masih tingginya kasus COVID-19.
Terakhir, PB PASI batal mengirimkan atlet ke ajang 9th Asian Indoor Athletics Championships yang seharusnya bergulir di Nur Sultan, Kazakhstan pada 11-13 Februari 2022.
Gelaran tersebut ditunda hingga Februari 2023. Padahal, Indonesia berencana mengirim tujuh atlet yakni Lalu Muhammad Zohri, Barik Abrar, Sapwaturrahman, Tyas Murtiningsih, Sri Maya Sari, Maria Natalia Londa, dan Emilia Nova.
“Jujur kami sangat kekurangan pertandingan uji coba. Sementara SEA Games Hanoi tinggal beberapa bulan lagi. Tampaknya kami akan berangkat ke SEA Games Hanoi tanpa uji coba ke luar negeri,” ujar Tigor kepada ANTARA, Senin.
“Terakhir kejuaraan di Kazakhstan dibatalkan. Sementara ajang lainnya di sekitar kita di Asia juga dibatalkan. Pergi dan pulang pun jadi kendala karena ada karantina,” katanya menambahkan.
Meski begitu, satu atlet yakni sprinter andalan Indonesia Lalu Muhammad Zohri, lanjut Tigor, mendapat kesempatan untuk tampil dalam Kejuaraan Dunia Atletik Indoor atau World Athletics Indoor Championships 2022 di Stark Arena, Beograde, Serbia, 18-20 Maret.
“Jadi sebenarnya, Zohri berangkat ke Serbia. Hanya itu yang bisa kami lakukan, karena kuotanya satu atlet. Kejuaraan Dunia Atletik Indoor ada kualifikasinya,” ujar Tigor.
Setiap negara yang tidak meloloskan atlet, mendapat satu tempat. Sebenarnya lanjut Tigor, mengirim atlet ke Kejuaraan Indoor bukan hal yang biasa dilakukan Indonesia.
Adapun Zohri di Serbia nanti akan bersaing pada nomor 60 meter putra.
Tak hanya Indonesia, Tigor juga mengungkapkan negara Asia Tenggara lainnya juga mengalami nasib serupa. Meski begitu, semua atlet tetap bersemangat menyambut SEA Games Hanoi.
Sebagai pengganti, PB PASI bakal mengirim atlet ke Kejuaraan Daerah (Kejurda) yang ada. “Tapi Kejurda juga tidak signifikan karena persaingannya berbeda dengan uji coba luar negeri,” katanya.
“Nanti tim pelatih akan melakukan tes simulasi saja. Tidak ada hasil uji coba bisa kami jadikan patokan. Tim pelatih akan berusaha memaksimalkan dan nanti semoga kita bisa meraih hasil baik pada SEA Games Hanoi,” ujar Tigor menambahkan.
Pada SEA Games edisi sebelumnya di Filipina, atletik Indonesia menempati posisi kelima klasemen perolehan medali dengan lima emas, enam perak, dan lima perunggu.
Indonesia berada di bawah Vietnam yang menempati peringkat pertama dengan 16 emas, 12 perak, dan 10 perunggu.
Sementara Thailand di urutan kedua dengan 12 emas, 11 perak, dan 12 perunggu.
Posisi ketiga di tempati Filipina dengan 11 emas, delapan perak, dan delapan perunggu. Malaysia di urutan keempat dengan mengoleksi lima emas, sembilan perak, dan tujuh perunggu.