”INI adalah pandemi palsu.” Begitu penggalan ucapan dr Johan Denis yang terekam video. Ucapan itu sontak dijadikan alasan pembenar oleh sebagian netizen yang menganggap bahwa pandemi Covid-19 merupakan setting-an atau hanya rekayasa yang umum disebut plandemi.
Video pernyataan tersebut diunggah ulang oleh akun Facebook Ujanmas pada 6 Agustus 2021 setelah posting-an sebelumnya dihapus Facebook. Dokter asal Belgia itu mengklaim bahwa vaksin korona terbukti tidak efektif. ”Tidak ada keadaan darurat. Ini adalah pandemi palsu dan Coronavirus dalam hal kematian dan penularan sama dengan penyakit selesma atau pilek,” ujar sang dokter (bit.ly/PandemiPalsu).
Klaim itu jelas tidak masuk akal dan bertentangan dengan realitas. Mengutip data dari situs Worldometer, kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di seluruh dunia hingga kemarin mencapai 204.317.900 orang. Kasus meninggalnya pun sudah tembus angka 4 juta orang. Data tersebut menjadi bukti bahwa Covid-19 bukan setting-an dan tidak sama dengan flu biasa.
Sementara itu, pada 20 Oktober 2020, portal milik Universitas Johns Hopkins juga mengulas bahwa Covid-19 bukan flu. Profesor dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Johns Hopkins Andrew Pekosz menyatakan bahwa Covid-19 membawa tingkat keparahan dan mortalitas lebih tinggi ketimbang influenza.
Pekosz lantas membeberkan beberapa alasan Covid-19 lebih berbahaya daripada influenza. Salah satunya, efek yang dirasakan penyintas. Di antaranya, akan merasakan permasalahan kesehatan yang lebih banyak daripada penyintas influenza seperti lemah fisik, sesak napas, sulit fokus, gagal ginjal, dan masalah jantung. Anda dapat membacanya di bit.ly/BukanFlu.
Sementara itu, pernyataan dr Johan Denis yang mengklaim pandemi hanyalah kepalsuan pernah diulas portal berita The Brussels Times. Ulasan yang terbit pada 27 Januari itu menyebut Denis sebagai seorang dokter umum di Antwerpen, Belgia, yang lisensinya ditangguhkan. Komisi Medis Provinsi Antwerpen telah menjelaskan bahwa lisensi Denis untuk praktik kedokteran dicabut. Komisi medis menemukan bahwa Denis telah menempatkan pasien dan kesehatan masyarakat dalam bahaya.
Selain menganggap pandemi adalah konspirasi, Denis tidak berniat melakukan tes reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) yang mendeteksi keberadaan virus korona sebagai penyebab Covid-19. Dia akan tetap diskors sampai bisa membuktikan ucapannya dan mengikuti aturan penanggulangan Covid-19. Anda dapat membacanya di bit.ly/LisensiDicabut.
FAKTA
Klaim dr Johan Denis bahwa Covid-19 sama dengan flu itu tidak sesuai dengan realitas. Lisensi Denis telah dicabut Komisi Medis Provinsi Antwerpen, Belgia, karena telah menempatkan pasien dan kesehatan masyarakat dalam bahaya.