JawaPos.com – Setelah lebih dari sebulan ditutup, sejumlah mal dan pusat perbelanjaan di Kota Surabaya, Selasa (10/5) sudah mulai beroperasi lagi. Namun, tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan terpantau belum tinggi. Selain diberlakukannya aturan anyar, sepinya mal dipengaruhi mundurnya sebagian penyewa lapak atau tenant.
Beberapa mal besar di Surabaya Utara, misalnya. Pasar Atom Mall, ITC Mega Grosir, dan BG Junction Mall, mulai menggeliat kembali. Ada yang sudah buka, ada pula tenant yang masih tutup.
General Manager BG Junction Mall Heru Prasetya menjelaskan, sebagian tenant memang memilih belum membuka lapak. Mereka masih menunggu situasi. ”Pengoperasian mal masih uji coba. Pedagang masih melihat perkembangan pengunjung,” jelas Heru.
Meski begitu, dia mengakui bahwa sebagian penyewa tidak beroperasi karena mengundurkan diri. Tidak lagi menyewa slot tenant. Penyebabnya, para pedagang merugi akibat kebijakan PPKM. Mereka terpaksa menutup usaha.
Heru menyebutkan, ada sekitar 650 tenant di pusat perbelanjaannya. Dari angka itu, 25 persen penyewa tenant menyatakan mundur alias tidak buka lagi. ”Pedagang mengalami kesulitan dengan biaya operasional dan pemberian gaji pegawai,” ujar Heru.
Terkait dengan pengoperasian mal, dia mengungkapkan bahwa pengelola sudah mempersiapkan petugas khusus untuk membantu masyarakat. Setiap pengunjung yang masuk akan lebih dulu dicegat. Selain menjalani pengecekan suhu, mereka diminta menunjukkan sertifikat vaksinasi.
Marketing Communication ITC Mega Grosir Iqbal Saputra menyatakan, aturan wajib vaksin dan pembatasan jumlah pengunjung juga diterapkan di pusat perbelanjaannya. Pembatasan dilakukan dengan beragam cara. Selain menutup sebagian pintu, manajemen ITC mewajibkan pengunjung men-scan QR code untuk pendataan.
”Maksimal 25 persen yang masuk atau sekitar 300 orang,” kata Iqbal. Dia membenarkan adanya pengunjung yang sulit memindai QR code atau mengakses aplikasi PeduliLindungi. ”Masyarakat tak perlu khawatir. Ada petugas di setiap pintu,” tutur Iqbal.