JawaPos.com – Program Vaksinasi Merdeka menemui beberapa kendala selama pelaksanaannya 10 hari terakhir. Salah satu kesulitan yang ditemui yakni warga yang tidak bisa datang langsung ke gerai vaksin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, kondisi tersebut akan menjadi prioritas petugas. Bagi yang tidak bisa mendatangi gerai vaksin akan dihampiri ke rumahnya secara langsung.
“Kita inovasi lagi, nanti akan kita laksanakan jemput bola, door to door,” kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (11/8).
Nantinya, petugas Vaksinasi Merdeka akan bekerja sama dengan pengurus RT dan RW. Mereka akan diminta melakukan pendataan warganya yang belum suntik vaksin Covid-19.
“Karena dia (RT/RW) yang tahu siapa warganya yang belum divaksin dan sudah divaksin,” jelas Yusri.
“Sehingga harapan kita tanggal 17 Agustus nanti mendekati 100 persen, bahkan kalau boleh 100 persen warga Jakarta (sudah divaksin),” pungkasnya.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya meluncurkan program Vaksinasi Merdeka. Program ini menargetkan 3.060.000 warga di DKI Jakarta akan menerima vaksinasi Covid-19 pada periode 1-17 Agustus 2021. Dengan tujuan kekebalan komunitas atau herd immunity terbentuk sebagai kado HUT ke-76 RI.
Untuk mensukseskan program tersebut, Polda Metro Jaya telah menerima bantuan logistik dari para donator. Bantuan ini akan didistribukan ke 900 RW yang tersebar di wilayah DKI Jakarta.
“Ada bantuan dari BCA, Gojek, BNI, Rumah Sakit Siloam, Alodokter, PMI, termasuk ide kreatif dari para mahasiswa,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (30/7).
Fadil mengatakan, program ini merupakan kerja sama dengan banyak elemen masyarakat tanpa melibatkan tenaga kesehatan secara struktural. Misalnya Puskesmas atau Rumah Sakit.