JawaPos.com-Tanggal 8 Agustus lalu menjadi salah satu hari terindah dalam kehidupan Bejo Sugiantoro. Salah seorang legenda Persebaya itu punya cucu pertama dari anak pertamanya, Rachmat Irianto.

Bejo juga sangat bahagia ketika Rian, sapaan Rachmat Irianto, juga melakukan nazar yang sama dengannya dulu. Yaitu, berjalan kaki membawa ari-ari dari rumah sakit menuju rumah.

’’Ayo semangat,’’ kata Bejo Sugiantoro kepada Rachmat Irianto yang sudah terlihat kelelahan Minggu malam lalu (8/8).

Dorongan semangat yang dibutuhkan Rian agar bisa menyelesaikan nazarnya berjalan kaki dari rumah sakit di daerah Gubeng menuju rumahnya di Taman, Sidoarjo. Nazar jika anaknya berjenis kelamin laki-laki lahir.

Bejo yang menemani Rian dari rumah sakit menuju rumahnya menggunakan motor merasa deja vu. Dia seperti melihat dirinya saat melakukan hal serupa ketika Rian lahir pada 21 September 1999 lalu.

Berjalan kaki dari rumah sakit menuju rumah. ’’Jadi, saya juga paham ini tidak mudah, sangat berat. Di lubuk hati seorang ayah pasti akan ada ujian,’’ bebernya.

Tapi, Bejo akhirnya lega. Sang anak yang juga bek andalan Persebaya Surabaya dan timnas itu berhasil memenuhi nazarnya. Berhasil mengulang apa yang dulu dilakukan Bejo terhadapnya.

Pria 44 tahun itu menuturkan, selain deja vu soal nazar, dirinya merasakan deg-degan yang sama dulu saat menunggu Rian lahir. Rasa waswas yang sama ketika menunggu kelahiran cucu bernama Ahmad Syaqir Muzafar.

’’Iya, saya dan besan sama deg-degan karena ini juga cucu pertama. Pengalaman pertama sama-sama. Alhamdulillah bahagia. Plong,’’ paparnya.

Pria yang pernah bermain untuk PSPS Pekanbaru, Mitra Kukar, dan Deltras Sidoarjo itu mengaku sempat khawatir. Sebab, sang cucu lahir ketika pandemi korona masih merajalela.

Bejo juga tidak bisa datang ke rumah sakit, hanya menunggu di rumah ketika cucu pertamanya lahir. ’’Rian yang jaga. Saya baru datang setelah lahiran. Alhamdulillah korona jauh dari anak, menantu, dan cucu,’’ ungkapnya.

Apakah nanti Bejo mengizinkan jika sang cucu ingin meneruskan tradisi jadi pemain sepak bola ketika dewasa nanti? Dia menegaskan semua diserahkan sepenuhnya kepada Rian dan istri. Yang pasti, cucunya nanti dibebaskan mau jadi apa ketika dewasa.

’’Ya seperti Rian dulu, dijalani saja. Lalu nanti diarahkan. Bila ada bakat, nanti saya latih,’’ katanya.

Dengan kelahiran cucu pertama tersebut, Bejo akhirnya mendapat julukan baru di Persebaya. Jika dulu banyak yang memanggilnya ’’Coach’’ atau ’’Abah’’, kali ini kebanyakan staf pelatih hingga pemain memanggilnya ’’Mbah Kung’’.

’’Wong Jowo ojok lali Jowo-ne. Terima kasih seluruh skuad Persebaya,’’ tuturnya, lantas tertawa.

Panggilan baru itu dibenarkan oleh rekannya di staf pelatih Green Force Uston Nawawi. Uston menuturkan, beberapa hari sebelum cucu Bejo lahir, panggilan ’’Mbah Kung’’ itu sudah diberikan.

’’Ya saat bercanda dia dipanggil Mbah Kung. Sekarang panggilannya Mbah Kung,’’ ungkapnya.

Ya, Bejo sudah menjadi kakek ketika usianya masih muda, 44 tahun. Itu terjadi karena dirinya menikah dengan Rachmawati di usia 21 tahun.

Keputusan menikah muda diikuti oleh sang anak, Rachmat Irianto, yang juga menikah di usia yang sama pada 1 November 2020 lalu. Rian menikahi Siti Qonita Faiza di Masjid Agung Al-Akbar Surabaya.

By admin