JawaPos.com–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi lebih dari enam meter di selatan Jawa Timur, 11 sampai 12 Agustus.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo seperti dilansir dari Antara di Surabaya mengatakan, selain di selatan Jawa Timur potensi gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di perairan Timur Enggano, Perairan Selatan Banten, dan di Samudera Hindia Barat Bengkulu.

”Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur–selatan dengan kecepatan angin berkisar 5–20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur–tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8–30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Selat Sunda bagian selatan, dan perairan selatan Banten,” ujar Eko pada Rabu (11/8).

Dia mengatakan, untuk gelombang antara 1,25 meter sampai dengan 2,5 meter di antaranya berpeluang terjadi di perairan timur Kepulauan Nias hingga Mentawai, Selat Sumba bagian timur, Selat Ombai, perairan selatan Kepulauan Anambas, Perairan Timur Bintan-Lingga, Perairan Belitung-Selat Gelasa.

”Sedangkan tinggi gelombang antara 2,5 meter sampai dengan 4 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka nagian utara, perairan timur Simeulue, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, perairan Pulau Sawu-Pulau Rotte-kupang,” terang Eko.

Dia mengatakan, harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

”Kapal Tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, Kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2, 5 meter kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter. Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Eko.

By admin