JawaPos.com – Indonesia pernah berjaya sebagai salah satu negara penghasil tekstil terbaik pada era awal 1980-an. Kala itu kain-kain buatan Indonesia selalu menjadi rebutan di kalangan masyarakat di beberapa negara karena kualitasnya yang jempolan.

Namun, semakin ke sini, reputasi tersebut perlahan memudar. Pebisnis tekstil Andre Kokois punya teori sendiri soal hal ini. Ia merasa, kebanyakan pengusaha Indonesia tidak ingin mengambil pusing sehingga kalah dengan negara lain.

“Karena pelaku usaha dari negara kita sendiri yang selalu pesimistis. Ada kecenderungan mereka lebih memilih kain-kain impor dan produk-produk fashion yang berasal dari luar negeri. Mengingat harganya yang cenderung lebih murah,” ujar Andre dalam keterangan resminya.

Padahal, menurut Andre, jika dibandingkan dengan kain-kain lokal, kualitas garmen dalam negeri justru jauh lebih baik.

Sebagai orang yang berlatar belakang keluarga pengusaha kain dan pernah mejadi sales tekstil, Andre selalu mempunyai mimpi untuk melihat dan bahkan berusaha untuk selalu mewujudkan kejayaan tekstil Indonesia kembali.

“Kain dalam negeri justru memiliki kualitas jahitan yang rapi, serta bahan yang tak perlu diragukan lagi. Saya berani apple to apple produk kita itu lebih bagus dan lebih murah dibanding dengan produk luar,” ujar Andre yang saat ini merupakan CEO dan Founder My Fashion Grosir.

Andre memang sudah terbiasa dengan bisnis fashion karena orang tuanya mempunyai toko kain di Pasar Tanah Abang. Andre sudah ikut belajar bisnis dengan berkeliling menjajakan kain dari toko orang tuanya ditawarkan dan dijual kepada para pemilik konveksi yang ada di wilayah mereka.

Dari kebiasaan tersebut Andre mulai mengumpulkan modal untuk dapat merintis bisnisnya sendiri di bidang fashion.

Di usianya yang baru 30 tahun, My Fashion Grosir besutannya sudah mempunyai 500 karyawan serta mempunyai 30 tim yang berada di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta dan Tangerang. Tokonya ini juga ikut melebarkan sayap di dunia digital lewat akun Instagram @myfashiongrosir.

Meskipun di tengah pandemi, Andre tetap optimistis bahwa pakaian masih banyak dicari pelanggan,  mengingat pakaian adalah kebutuhan pokok manusia. Untuk tetap bisa mempertahankan geliat bisnisnya, Andre bahkan sempat banting setir membuat masker scuba dan alat pelindung diri (APD) yang banyak dicari orang di masa sulit ini.

“My Fashion Grosir sendiri telah memiliki reseller hingga mencapai 5000 orang. Bukan tak mungkin, dengan jumlah tersebuit, bisa membuat produk-produk My Fashion Grosir, yang notabene menggunakan kain asli Indonesia, bisa dikenal hingga ke negara-negara lain. Semoga saja,” tutupnya.

By admin