JawaPos.com – Dalam dua hari berturut-turut, tes Covid-19 anjlok di bawah 200 ribu spesimen. Pada Minggu (8/8) tes hanya 166 ribu dan Senin (9/8) makin anjlok hanya 145 ribu.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa tes Covid-19 selama ini masih rendah. Selain itu tracing dari orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19 juga masih lemah.
“Perlu testing dan tracing. Ini merupakan kelemahan kita, kalau mau secara bertahap membuka aktivitas sehari hari tanpa mengorbankan unsur keamanan. Memang harus tingkatkan testing dan tracing,” tegasnya secara virtual, Senin (9/8).
Ia mengakui perlu meningkatkan tracing ke angka 300-400 ribuan sehari. Tracing juga harus diperbaiki.
“Yang perlu kami perbaiki, infrastruktur dan tracernya. Sistem mau kita perbaiki, performance kualitas data dan kemudahan data,” katanya.
“Kami harap dua pekan ke depan ada hasil yang signifikan,” katanya.
Menkes Budi berjanji akan meningkatkan testing tracing yang agresif dan ditingkatkan ke semua pelosok nusantara. Sehingga bisa menjadi alat secara bertahap menyeimbangkan kegiatan ekonomi dan keamanan bersama.
Khusus untuk vaksin, kata dia, Presiden Joko Widodo meminta dilakukannya aglomerasi di Jawa dan Bali segera diselesaikan 70 persen di akhir September. Lalu 45 kabupaten kota di luar Jawa Bali akan menjadi prioritas tambahan vaksin.
“Khusus untuk 5 kabupaten kota, Jayapura, Kerom, Merauke dan Mimika ini sudah dikeluarkan instruksi Mendagri untuk segera vaksinasi lengkap sebelum akhir September karena ini persiapan PON Papua,” tuturnya.