JawaPos.com – Pelaku yang mengirimkan pesan direct message di Instagram bernada pelecehan seksual kepada pedangdut Nabilla Gomes sudah meminta maaf melalui sebuah video. Ia mengaku akunnya dihack oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Pengakuan itu tidak lantas diterima oleh pelantun Jangan Sampai Tiga Kali. Dia menduga pengakuan tersebut hanya alasan untuk menghindari jeratan hukum. Karena jika akunnya benar meamng dihack, kata Nabilla, kok bisa akun itu cepat kembali lagi ke tangannya.
Kendati sudah ada permintaan maaf dari pelaku, ia memastikan akan tetap memproses kasus ini ke ranah hukum dengan membuat laporan polisi. Nabilla Gomes pun sudah menunjuk kuasa hukum untuk menangani kasusnya tersebut.
“Saya sudah ngomong sama kuasa hukum saya untuk proses ini tetap berlanjut. Dalam proses pencarian, orang ini ternyata di JawaTimur posisinya. Masih dibicarakan akan bikin (LP) dimana,” kata Nabilla Gomes kepada JawaPos.com Selasa (10/8).
Sejatinya ajakan untuk kencan sudah sering diterimanya dari dulu melalui akun media sosial. Dia pun menanggapinya cuek. Ia merasa biasa saja dengan kapasitasnya sebagai publik figur.
Akan tetapi kini Nabilla Gomes sudah punya suami. Situasinya tentu sudah berubah. Ia merasa harus mengambil sikap tegas dalam kaitannya dengan hal-hal yang menjurus ke arah seksual.
“Saya sebagai wanita merasa gimana gimana sih mas. Coba kalau saudara perempuan atau istri diperlakukan seperti itu gimana perasaanya,” katanya.
Sebelumnya, Dendy Trias Surendra melalui akun Instagram pribadinya sudah memberikan tanggapan atas postingan Nabilla Gomes di Instagram. Ia mengaku akunnya dihack oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
“Saya meminta maaf yang sebesar besarnya dikarenakan IG saya dihack oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Itu pun IG saya, kontennya berkaitan dalam pemerintahan. Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar- besarnya kepada Nabilla Gomes dan keluarga,” kata Dendy Trias Surendra.
Melalui postingan video tersebut, ia berharap Nabilla Gomes memahami keadaannya sehingga mau memaafkan dan mau melakukan perdamaian. Selain dalam bentuk video, permintaan maaf itu juga disampaikannya dalam bentuk tulisan lengkap dengan tanda tangan di atas materai.