JawaPos.com – Situasi terkini penanganan pandemi Covid-19 juga berefek ke lapangan hijau. Liga 1, kompetisi sepak bola strata teratas di tanah air, harus memundurkan jadwal kickoff.
Semula liga dijadwalkan kickoff pada 20 Agustus. Tapi, kemarin (9/8) Menpora Zainudin Amali memastikan bahwa jadwal tersebut mundur sepekan jadi 27 Agustus. Kekhawatiran pun merebak, jangan-jangan nasib musim ini sama seperti musim lalu saat pandemi baru mulai menghantam: berkali-kali diundur akhirnya kompetisi batal digelar.
Namun, Zainudin menjamin kickoff kompetisi Liga 1 pada 27 Agustus mendatang adalah informasi resmi yang sudah disepakati. ’’Komunikasi dengan Pak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) kita sudah lakukan. Saya kira statement dari saya ini jadi pegangan karena ini statement resmi. Tinggal tunggu dari Kapolri dalam bentuk surat izin keramaian dan BNPB juga akan sampaikan rilisnya,” jelas Zainudin.
Sinyal positif liga bisa dimulai dalam waktu dekat, kata Zainudin, didapat setelah menjalani rapat koordinasi dengan berbagai pihak seperti PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), BNPB, dan Polri pada Jumat (6/8). ’’Disimpulkan kalau semuanya setuju. Tidak ada yang keberatan liganya jalan,’’ ujarnya saat memberikan keterangan secara virtual kemarin.
Hanya, waktu itu pihak kepolisian meminta waktu untuk menyampaikan hasil rakor dan berkoordinasi dengan pimpinan. ’’Setelah itu, saya berkomunikasi langsung dengan pihak Polri tentang apa yang sudah kita rapatkan. Polri tidak keberatan, tinggal menentukan tanggalnya kapan dimulai Liga 1 dan Liga 2,’’ terangnya.
Liga 2 biasanya mulai dihelat sepekan setelah Liga 1 berjalan. Jadi, kalau Liga 1 mundur 27 Agustus, kickoff Liga 2 diperkirakan bakal berlangsung 3 September.
Optimisme Zainudin itu juga dilandasi pemaparan PSSI dan PT LIB saat rakor yang cukup memuaskan. Kompetisi dipastikan bakal menerapkan protokol kesehatan lebih ketat dari Piala Menpora yang sebelumnya diselenggarakan dengan menerapkan sistem bubble-to-bubble.
Selain itu, dipastikan bahwa stadion yang dipakai adalah stadion yang berada di kota dengan tingkat kasus positif Covid-19 rendah. ’’Juga ada kesediaan dari semua pihak yang terlibat menerima sanksi kalau ada yang melanggar,’’ ujarnya.
Selain dengan Polri, diskusi lanjutan dilakukan dengan BNPB yang menyarankan agar memulai kompetisi di saat adanya penurunan kasus korona yang signifikan. ’’Ini sudah dikomunikasikan pada pihak PSSI dan mereka tidak keberatan dengan apa yang kita putuskan itu. Sehingga secara teknis mereka segera menyesuaikan,’’ ucapnya.
Zainudin melanjutkan, tempat kickoff juga segera ditentukan oleh PSSI dan PT LIB. Tentunya sesuai kesepakatan bahwa kompetisi dimainkan di tempat dengan persebaran Covid-19 rendah.
Karena mundur sepekan, liga bakal lebih padat. Sebab, PT LIB selaku operator kompetisi berencana memainkan 306 pertandingan, mulai Agustus tahun ini hingga Maret tahun depan. Direktur Operasional PT LIB Sudjarno menuturkan, dalam menyusun jadwal, pihaknya bakal berkoordinasi dengan PSSI untuk menyesuaikan dengan agenda FIFA matchday. ’’Kami sangat dinamis dalam penyesuaian jadwal,’’ bebernya.