JawaPos.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk merancang kapal dan mengirimkan GESITS ke Papua. Sebab, warga di sana pernah menyampaikan keinginan agar mendapatkan bantuan alat transportasi sungai dan darat. Dua jalur itu, lanjut Risma, sering diakses masyarakat Papua.
”Di jalur darat saja masyarakat kadang harus menempuh waktu perjalanan hingga tiga hari. Hal ini menjadi perhatian khusus pemerintah,” ujarnya dalam kunjungan ke kampus ITS kemarin (9/8).
GESITS merupakan sepeda motor listrik yang sudah dibuat ITS. Risma ingin mengajak ITS sebagai kampus berbasis teknologi untuk bersama-sama membantu menanggulangi permasalahan transportasi di Papua tersebut. ”Saya percaya ITS dalam menyusun rencana pembangunan di bidang maritim. Apalagi, targetnya membuat kapal tanpa awak,” kata dia.
Risma menyatakan, ITS akan berkolaborasi dengan Universitas Cenderawasih (Uncen) Papua dalam mengatasi masalah tersebut. Masyarakat Papua, tambahnya, sudah mahir membuat kapal. Jadi, kolaborasi dua universitas itu diyakininya bakal menghasilkan kapal yang andal.
”Uncen akan menyiapkan sumber daya, baik bahan maupun tenaga. Sementara, ITS akan mempersiapkan tenaga ahli perkapalan untuk membuat kapal yang andal bagi masyarakat,” jelasnya.
Risma berharap hasil kolaborasi tersebut tuntas dalam waktu singkat. Sebab, inovasi kapal sudah digarap lama oleh ITS, tinggal menyesuaikan kebutuhan di Papua. Dengan begitu, pada 17 Agustus nanti kapal bisa segera diluncurkan.
Ke depan, program kerja sama antara Kementerian Sosial (Kemensos), ITS, dan Uncen berlanjut. Tidak hanya membuat kapal, tetapi juga memberikan pelatihan bagi masyarakat agar mahir membuat kapal untuk angkutan sungai.
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati menuturkan bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan Kemensos untuk mewujudkan pembuatan kapal sebagai transportasi masyarakat Papua. Begitu juga pengadaan motor GESITS. ”Kami menyambut kerja sama ini dengan baik,” ujar dia.
Bambang menambahkan, kapal yang dirancang nanti lebih dioptimalkan untuk angkutan barang. Diharapkan, distribusi barang ke masyarakat lebih cepat dan efisien. Sementara, ITS juga sudah menyiapkan sepeda motor listrik GESITS yang dimodifikasi menjadi transportasi darat yang dapat menempuh medan berat.
Di sisi lain, Risma terus memantau dinamika dalam penyaluran bantuan di sejumlah daerah. Dia menerima laporan terkait dengan beberapa kasus. Yakni, kualitas beras dirasakan kurang memuaskan oleh masyarakat.