JawaPos.com – Bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) kembali dicairkan. Kali ini bantuan dirapel untuk tiga bulan sekaligus. Yakni, Juni, Juli, dan Agustus. Anggaran BLT DD Sidoarjo mencapai Rp 83,7 miliar. Jumlah tersebut dibagi untuk 18.256 keluarga. Besaran bantuan mencapai Rp 300 ribu per bulan selama setahun.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sidoarjo Fredik Suharto menyebutkan, saat ini yang sudah disalurkan mencapai Rp 28,3 miliar. ”Tujuannya, membantu meringankan ekonomi masyarakat miskin yang terdampak PPKM,” ujar Fredik.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 222/PMK.07/2020, syarat penerima manfaat BLT DD adalah keluarga miskin atau tidak mampu yang berdomisili di desa bersangkutan. Lalu, tidak termasuk penerima bantuan PKH, kartu sembako, kartu prakerja, bansos tunai, dan program bantuan sosial pemerintah lainnya.
Senin (9/8), Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali memberikan BLT DD secara simbolis di Desa Tempel, Kecamatan Krian. Di sana 50 orang terdata sebagai keluarga penerima manfaat (KPM). Sebelum bantuan diberikan, Muhdlor memastikan data penerima tidak dobel. Plus, kondisinya sesuai dengan syarat. Yaitu, rumahnya tidak layak huni dan tidak memiliki penghasilan.
Wabup Sidoarjo Subandi menyatakan, BLT dana desa di Sidoarjo disalurkan berdasar musyawarah desa (musdes). Bahkan, RT dan RW dilibatkan. ”Tujuannya, tidak ada yang terlewati karena RT terlibat,” katanya. Setelah musdes, data yang masuk juga harus dicek ulang.
Kepala Desa Durungbedug, Kecamatan Candi, M. Zainuri menuturkan bahwa penentuan penerima sudah sesuai dengan mekanisme, yakni musdes. ”RT dan RW kami libatkan. Kami juga bahas bersama BPD (badan permusyawaratan desa). Di sini ada 72 KK yang menerima,” jelasnya.