JawaPos.com–Sebanyak 24 mal di Surabaya mengikuti uji coba pembukaan mal kembali. Hanya ada 3 kategori yang tidak bisa buka, bioskop, arena bermain anak, dan restoran yang tidak memiliki outdoor karena hanya boleh take away.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim Sutandi Purnomosidi menjelaskan, mal boleh dibuka dengan jumlah pengunjung 25 persen dari kapasitas. Dia memastikan, akan terus menerapkan protokol kesehatan ketat.
”Kita sangat berterima kasih apa yang kita suarakan yang paling penting para pekerja di mal bisa kembali bekerja, mereka bisa kembali melakukan aktivitas, itu yang nomor satu,” ujar Sutandi Purnomosidi pada Selasa (10/8).
Menurut Direktur Marketing Pakuwon Group itu, kendala utama saat ini bukan dari sisi IT atau dari sisi lain, namun keterbatasan vaksin Covid-19.
”Banyak karyawan belum vaksin kalau menurut aturan yang belum vaksin nggak boleh masuk,” kata Sutandi Purnomosidi.
Terlebih, bila karyawan dengan komorbid yang dilarang vaksin. ”Jadi setiap hari harus antigen duitnya habis buat antigen,” tutur Sutandi Purnomosidi.
Sebagai solusi, APPBI akan berkoordinasi dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak untuk penyediaan vaksin bagi pekerja mal.
”Kami siap menyediakan tempat, nakes, dan segala keperluan lainnya. Asalkan vaksinnya ada. Sebab, tanpa vaksinasi mereka tidak akan bekerja normal. Ini yang kita harapkan agar vaksinasi bisa diberikan kepada para pekerja mal,” papar Sutandi Purnomosidi.
Menurut dia, terdapat beberapa kondisi yang berubah. Di antaranya adalah beberapa tenant yang tidak bisa dibuka. Tenant yang belum bisa buka mayoritas datang dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
”Di Royal Plaza dan PTC itu 80 persen UMKM pegawainya cuma 3 kemarin tutup satu bulan dan dipulangkan. Terus cari pegawai lagi. Tapi problemnya, pegawai baru belum vaksinasi. Kendala seperti itu ada, sehingga tidak bisa 100 persen buka,” terang Sutandi Purnomosidi.