JawaPos.com–Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim menyatakan mal boleh dibuka dengan jumlah pengunjung 25 persen dari kapasitas. Selain itu, pengelola akan terus menerapkan protokol kesehatan ketat.

”Kita sangat berterima kasih, apa yang kita suarakan yang paling penting para pekerja di mal bisa kembali bekerja. Mereka bisa kembali melakukan aktivitas, itu yang nomor satu,” kata Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim Sutandi Purnomosidi pada Selasa (10/8).

Dia menjelaskan, ada beberapa peraturan yang harus dipenuhi pengunjung. Di antaranya, pengunjung wajib mengunduh dan terdaftar pada aplikasi PeduliLindungi, kemudian scan QR Code ketika masuk dan keluar mal.

”Pengunjung yang memiliki riwayat kesehatan tertentu sehingga tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin, misalnya sedang hamil, wajib menunjukkan surat keterangan dokter dan antigen test berlaku 1×24 jam atau PCR yang berlaku 2×24 jam dengan hasil negatif,” ujar Sutandi Purnomosidi, Direktur Marketing Pakuwon Group itu.

Bagi penyintas Covid-19, lanjut dia, wajib menunjukkan antigen test berlaku 1×24 jam atau PCR yang berlaku 2×24 jam dengan hasil negatif. ”Anak-anak di bawah 12 tahun dan lansia 70 tahun tidak diizinkan masuk mal. Kartu vaksin fisik atau hardcopy tidak berlaku,” terang Sutandi Purnomosidi.

Menurut dia, syarat-syarat yang diberikan cukup ketat. Oleh karena itu, pihaknya akan bekerja sama dengan tim IT dari kemenkes menciptakan aplikasi dengan barcode untuk setiap pintu di dalam mal.

”Dari 24 mal di Surabaya, dikoordinasikan dan akhirnya semalam kita semua mendapatkan barcode untuk setiap pintu baik pintu utama maupun akses dari parkir,” terang Sutandi Purnomosidi.

Salah satu sistem yang dijalankan adalah menutup sebagian pintu. Dia mencontohkan dengan Tunjungan Plaza yang memiliki 50 pintu. ”Itu nggak dibuka semua. Tapi barcode setiap pintu sudah ada. Karena pengunjung mal ini hanya 50 persen saja dari kapasitas normal,” jelas Sutandi Purnomosidi.

Dari scan itu, jumlah pengunjung akan langsung terakumulasi. Setelah pengunjung melakukan scan barcode, akan ada warna yang ditunjukkan sebagai bukti pengunjung sudah tervaksin.

”Nanti aplikasi menunjukkan warna hijau vaksin dua kali, oranye satu kali, merah belum vaksin. Yang merah dilarang masuk mal,” beber Sutandi Purnomosidi.

Setelah pengunjung keluar, mereka tidak perlu log out dari aplikasi PeduliLindungi. Sebab, secara otomatis akan langsung log out.

”Jarak 300 meter dari tempat ini sudah otomatis logout. Ini sangat bagus dan bisa kita jalankan sebaik mungkin,” ujar Sutandi Purnomosidi.

By admin