JawaPos.com-Andai saja karier sepak bolanya terhenti, Rizky Putro Utomo bisa langsung banting setir jadi atlet voli. Dia sudah jadi andalan tim Kecamatan Sarirejo, Lamongan. Tahun lalu dia ikut berlaga di pekan olahraga kabupaten (porkab)
—
Ketika Persela Lamongan kembali menggelar latihan di Stadion Surajaya pada 2 Agustus lalu, fisik Boski –sapaan Rizky Putro Utomo– sama sekali tidak bermasalah. Bahkan, dia jadi salah satu yang fisiknya tidak mengalami penurunan sedikit pun meski Laskar Joko Tingkir libur latihan kurang lebih sebulan karena adanya PPKM darurat.
Sebab, selama libur itu, selain menjalani latihan mandiri, Boski bermain voli. Olahraga yang digelutinya sejak lama. Olahraga yang justru sempat membuatnya bimbang untuk menentukan karier.
Ya, prestasi pemain jebolan Persela U-20 itu di cabang olahraga voli bisa dibilang moncer. Tahun lalu, dia didapuk mewakili Kecamatan Sarirejo di ajang porkab. Meski tidak juara, penampilannya mengesankan di lapangan voli.
Dia juga sering ikut kejuaraan voli antarkampung jika tidak sedang beraktivitas di sepak bola. Pemain yang sempat berkostum Lamongan FC dan PSG Gresik itu mengaku voli sudah jadi kegiatan rutinnya ketika di rumah.
’’Seperti saat Persela libur kemarin, pagi saya latihan mandiri sesuai program pelatih, sore hari main voli,’’ tuturnya.
Boski menjelaskan, meski sangat menggemari voli, cita-citanya adalah jadi pesepak bola. Dia sudah bermimpi mengenakan jersey Persela sejak kecil.
’’Sejak promosi ke tim senior pada 2019, saya sudah mantap berkarier di sepak bola. Voli sekarang hanya untuk mengisi waktu luang,’’ paparnya.
Ya, masa depan Boski di Persela terbentang luas. Suporter Persela LA Mania berharap banyak Boski bisa seperti Samsul Arif di Persela. Bisa menunjukkan taji dan membawa tim berkostum biru langit kian berprestasi di sepak bola nasional.
Meski promosi sejak 2019, pemain bertinggi 172 sentimeter itu masih sulit menjadi pilihan utama di Persela. Dia sempat dipinjamkan ke PSG Gresik dan membawa tim tersebut promosi dari Liga 3 ke Liga 2.
Saat ini, bersama pelatih Iwan Setiawan, pemain yang baru berusia 22 tahun itu diharapkan bisa berkembang. ’’Dia punya potensi besar, tapi tetap harus kerja keras jika ingin menjadi yang terbaik,’’ ujar Iwan.
Sebagai striker, penyerang asal Desa Majeruk, Sarirejo, itu bermain cukup bagus dalam beberapa kali uji coba Persela. Khususnya ketika duel udara dengan bek lawan. Badan yang cukup kekar dan loncatan tinggi membuat dia kerap menang ketika duel udara.
’’Saya juga di voli dilatih lompat-lompat, itu coba saya terapkan di sepak bola. Alhamdulillah banyak berguna. Saya jadikan senjata saat bola-bola atas,’’ ungkapnya.