JawaPos.com – Polda Sumatera Selatan (Sumsel) mengirim tim ke Jakarta untuk meminta keterangan sejumlah kerabat Heryanty dalam kaitan bantuan bodong Rp 2 triliun. Heryanty sudah tidak terlalu sesak napas dan hasil tes PCR-nya juga negatif.
Heryanty merupakan anak bungsu mendiang Akidi Tio yang menyerahkan bantuan Rp 2 triliun secara simbolis kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri di Mapolda Sumsel pada 26 Juli lalu. Belakangan diketahui, bilyet giro tempat uang itu disebutkan ternyata kosong. Namun, sejauh ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Heryanty juga sudah resmi dilaporkan ke polisi dalam kasus lain, dugaan penipuan dan penggelapan Rp 2,5 miliar. Pelapornya adalah dr Siti Mirza.
”Saya belum tahu. Tapi, kalau benar ada, segera kami tindak lanjuti. Ini bisa jadi data tambahan untuk pelengkap kasus bantuan Rp 2 triliun,” kata Kabidhumas Polda Sumsel Kombespol Supriadi kepada Sumatera Ekspres.
Supriadi juga membenarkan bahwa tim yang dikirim ke Jakarta sudah berangkat. ”Ada 4–5 orang yang akan dimintai keterangan untuk melengkapi pemeriksaan terkait dengan bantuan Rp 2 triliun ini,” jelasnya.
Menurut Supriadi, baru enam saksi yang diperiksa sejauh ini. Salah satunya, Rudy, suami Heryanty, yang mendampingi sang istri ketika menyerahkan bantuan secara simbolis. ”Untuk saksi Rudy, tidak begitu banyak pertanyaan yang diberikan penyidik. Dia hanya membenarkan adanya penyerahan styrofoam bertulisan bantuan Rp 2 T dari almarhum Akidi dan keluarga. Dia jadi saksi, bukan pengacara Heryanty,” paparnya.
Kemarin (8/8) Polda Sumsel masih melanjutkan pemeriksaan kejiwaan dan psikologi Heryanty. ”Hasilnya belum ada,” kata dia.
Supriadi menegaskan, Heryanty bakal kembali dipanggil untuk pemeriksaan lanjutan setelah dinyatakan sehat. Nanti tim dokter dari Biddokkes Polda Sumsel yang akan memastikan.
Sementara itu, kemarin siang Kapolda Irjen Pol Eko Indra Heri nyekar ke makam Akidi Tio dan istrinya, Ratna. Kedatangan Kapolda ke makam Akidi pada pukul 09.30 tersebut tidak terendus awak media. Kabar itu baru diketahui wartawan satu jam setelah Eko meninggalkan makam di Jalan Gotong Royong III, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, Kota Palembang.
Tidak ada komentar dari Kapolda terkait dengan nyekar ke makam sahabatnya tersebut. Hingga tadi malam, WhatsApp wartawan koran ini pun tidak dibalas jenderal bintang dua tersebut.