JawaPos.com – Pemerintah Malaysia sejak 2011 sudah menjalankan proyek laptop chromebook melalui program 1BestariNet. Namun, itu terhenti pada 2019 lalu karena dinilai tidak efektif dalam pelaksanaannya.
Sejumlah kendala dihadapi, mulai dari orang tua yang tidak mendukung instalasi menara pemancar internet dan pemasangannya baru di 8.886 sekolah dari target 10 ribu, management learning system (MLS) Frog VLE hanya digunakan 5 persen dari total target.
Spesifikasi rendah pun dinilai sebagai kendala dan juga harga reparasi lebih mahal dibandingkan harga barunya. Mengenai terhentinya itu, Pengamat dan Praktisi Pendidikan Indra Charismiadji menuturkan kegagalan membayangi Indonesia yang juga tengah melaksanakan pembuatan laptop chromebook lokal ini.
“Indonesia bahkan hanya menyiapkan laptopnya saja. Sudah pasti gagal, karena Malaysia yang menyiapkan akses internet dan LMS saja gagal kok,” Indra dia kepada JawaPos.com, Senin (9/8).
“Internet koneksi BTS di sekolah itu enggak ngangkat, dikasih chromebook ya enggak jalan, itu aja yang dipasang BTS enggak jalan,” sambungnya.
Ia yang juga terlibat dalam pelaksanaan proyek ini menilai kegagalan Malaysia disebabkan karena hanya sebatas menjalankannya saja tanpa ada sosialisasi intensif. Begitu juga dengan pengembangan ekosistem yang minim.
“Ini karena proyek ini hanya menjalankannya aja, tapi tidak mendorong ekosistem itu dikembangkan, orang tua juga tidak mendukung teknologinya baru, mereka juga takut,” tuturnya.
“Lalu karena guru tidak diberikan pelatihan dan disiapkan konten cara belajarnya, akhirnya tidak dipakai. Ini bisa terjadi ditempat kita (Indonesia), karena guru tidak disentuh sama sekali, internet tidak disiapin dan metode tidak disiapin,” tandas Indra.
Sebagai informasi, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto mengatakan terdapat enam produsen dalam negeri akan membuat laptop chromebook. Para produsen akan memproduksi laptop tersebut pada 2022 mendatang.
“Keenam produsen dalam negeri ini akan membantu memproduksi ratusan ribu laptop pada tahun 2022,” ujar dia dalam webinar Google for Education, Selasa (3/8).