JawaPos.com–Vaksinasi dosis ketiga sebagai immune booster bagi tenaga kesehatan sudah dimulai sejak minggu lalu. Vaksinasi dosis ketiga itu dipusatkan di rumah sakit.
”Vaksin ketiga khusus SDMK (sumber daya manusia kesehatan). Jenis vaksinnya moderna. Lebih banyak dilakukan di RS supaya tetap bisa memberikan pelayanan kesehatan,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Senin (9/8).
Sementara ini, vaksinasi dosis ketiga bisa dilakukan sesuai sebaran sumber daya manusia kesehatan dari dosis pertama dan kedua sudah terdeteksi tempat bertugasnya.
”Moderna ini disimpan di suhu -30°C. Sehingga dari awal minggu lalu datang langsung didistribusikan ke kabupaten/kota dan disimpan di RS. Memaksimalkan supaya penyimpanan bisa dijaga,” kata Khofifah.
Ditanya soal jumlah vaksin, Gubernur Jatim Khofifah meminta untuk bertanya ke masing-masing RS. Sebab, sistem diatur per RS.
”Ini update tiap hari. Senin (2/8) sudah dimulai. Misal RS Saiful Anwar. Senin (2/8) cuma ambil 25 nakes, Selasa (3/8) 300, dan Rabu (4/8) sudah bergabung 300 lagi. RS Soetomo awalnya 25. Di Surabaya, Pak Wali konfirmasi Senin (2/9) 50. Jadi masing-masing punya mekanisme sendiri,” papar Khofifah.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, vaksin dosis ketiga tidak bisa langsung diberikan. Harus bertahap dengan jumlah yang berangsur-angsur. Sebab, dampak atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) cukup riskan.
”KIPI-nya panas (demam) dan pusing. Kalau disuntik bareng semua bisa loro kabeh (sakit semua). Nanti bisa mandek pelayanan ini. Makanya kita melakukan bertahap,” jelas Eri.
Dia menarget seluruh nakes mendapat vaksin pada Agustus. Bahkan, vaksin moderna harus tuntas diberikan pada akhir Agustus.
”Jadi bertahap. Nanti insya Allah kalau turun 1 juta nanti kita hajar (vaksinkan) lagi,” ucap Eri.