JawaPos.com – Pemkot Surabaya mengerahkan badan usaha milik daerah (BUMD) untuk ikut serta dalam pemberdayaan ekonomi warga pada masa sulit. PT Bank Perkreditan Rakyat Surya Artha Utama diikutsertakan untuk memberikan pinjaman lunak dengan bunga rendah kepada pelaku UMKM tersebut.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, program itu digulirkan sejak PPKM darurat Juli lalu. Tujuannya, membantu pemulihan ekonomi masyarakat. Harapannya, UMKM harus tetap bertahan meski di tengah pandemi. ’’Sudah banyak yang memanfaatkan program ini,’’ kata Hebi, sapaan karib Agus Hebi Djuniantoro, Minggu (8/8).
Tiap pelaku usaha bisa meminjam di BPR Surya Artha Utama maksimal Rp 2 juta. Bunganya 3 persen. Pemkot menilai bunga itu tidak sampai membebani pelaku UMKM. Pinjaman dari BUMD tersebut diharapkan bisa membantu usaha warga. ’’Kita harap UMKM bisa bangkit lagi,’’ imbuh Hebi.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Surabaya Widodo Suryantoro menambahkan, sejauh ini ada 20 pelaku UMKM yang diusulkan mendapat pinjaman lunak. Kebanyakan bergerak di bidang kuliner. Selain menempati sentra wisata kuliner (SWK), ada juga yang membuka usaha warung makan di rumahnya. ”Mereka ini punya potensi untuk berkembang. Makanya kita bantu,’’ ujar Widodo.
Ke depan, jumlah yang diusulkan mendapat pinjaman itu terus bertambah. Menurut Widodo, tambahan modal bagi UMKM sangat dibutuhkan. Apalagi dalam kondisi pandemi yang membuat perekonomian babak belur. Modal tersebut, kata dia, mirip booster untuk membuat pelaku UMKM terus bertahan dan berkembang. ’’Harus ditegaskan, ini hanya untuk tambahan modal. Bukan untuk keperluan konsumtif,’’ tegas Widodo.