JawaPos.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Pulau Jawa-Bali masuk hari terakhir pada Senin (9/8). Namun hingga kini pemerintah belum memutuskan apakah akan diperpanjang atau tidak kebijakan tersebut.
Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, meskipun angka Covid-19 di dalam negeri sudah mengalami penurunan. Namun pemerintah perlu melakukan evaluasi menyeluruh.
“Ya, keputusan untuk melanjutkan atau melonggarkan pasti didasari oleh evaluasi tersebut. Secara umum, memang ada penurunan. Tingkat hunian RS, orang yang terpapar, jumlah orang yang meninggal, dan yang isolasi mandiri juga turun,” ujar Saleh kepada wartawan, Senin (9/8).
Namun harus diakui, penurunan tersebut belum signifikan. Bahkan kadang terlihat masih fluktuatif. Apalagi, penyebaran Covid-19 varian Delta dikabarkan semakin banyak merebak ke daerah-daerah. Tentu itu tidak bisa dianggap remeh.
“Kalau dari kondisi yang ada, saya memperkirakan PPKM akan diperpanjang. Hanya saja, pemerintah akan menaikkan dan menurunkan levelnya saja. Bisa jadi di kota A levelnya turun ke 3, tetapi di kota B malah naik ke 4. Tergantung kondisi masing-masing,” katanya.
“Dengan adanya perbedaan level seperti ini, akan lebih memudahkan pemerintah untuk menerapkan kebijakan. Ibarat tone radio, ya tinggal memperbesar atau memperkecil saja. Tetapi kalau menutup PPKM, rasanya belum,” tambahnya.
Seiring dengan itu, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) kembali mengingatkan agar pemerintah mempersiapkan jaring pengaman sosial secara benar dan tepat sasaran. Kebijakan pengetatan pasti akan menyulitkan dan berdampak pada ekonomi masyarakat kecil dan menengah.
“Pada titik ini, pemerintah harus hadir memberikan solusi. Mereka harus diberdayakan dan tidak boleh dilupakan,” pungkasnya.