JawaPos.com – Kabar baik bagi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Setelah sempat minus di angka -5,91 persen di kuartal kedua 2020, pertumbuhan ekonomi Jateng mulai berangsur membaik. Ekonomi Jateng tercatat tumbuh 5,66 persen.
Kondisi ini tentu sangat baik. Karena pertumbuhan ekonomi ini menjadi kali pertama setelah hantaman pandemi. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah merilis pertumbuhan ekonomi Jateng kuartal kedua 2021 beradadi angka 5,56 persen. Angka ini naik dibanding kuartal pertama 2021 yang masih minus -0,84 persen.
Menurut BPS, pertumbuhan ekonomi Jateng didorong oleh berbagai sektor. Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi Jateng didorong oleh hampir semua lapangan usaha. Dengan pertumbuhan tertinggi dari transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 85,43 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen yang mengalami kenaikan paling tinggi terjadi pada komponen ekspor sebesar 34,43 persen.
Selain itu, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi yakni 13,13 persen. Di sisi pengeluaran, seluruh komponen tumbuh positif. Di mana komponen pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan paling tinggi yakni 31,45 persen.
Lapangan usaha industri pengolahan mendominasi struktur ekonomi Jawa Tengah pada triwulan kedua 2021 dengan kontribusi sebesar 34,47 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 60,83 persen.
“Alhamdulillah kita sudah positif di angka 5,66 persen. Nasional kan 7 persen. Artinya kita melihat sudah bagus,” kata Ganjar usai memimpin rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (9/8).
Hanya saja, kata Ganjar, pertumbuhan ekonomi saat ini banyak didorong dari sisi konsumsi. Belanja pemerintah yang digas sesuai arahan Presiden Joko Widodo ternyata hasilnya sudah kelihatan.
“Tapi angka-angka ini memang mesti kita siapkan betul. Bahwa masih banyak juga yang kena PHK, serapan tenaga kerjanya belum terlalu signifikan. Tapi alhamdulillah, posisi itu sudah mulai membaik,” jelasnya.
Menurut Ganjar, ekonomi di masyarakat juga sudah mulai menggeliat. Kemudian, semua kabupaten/kota, BUMN, BUMD, dan dinas-dinas semuanya juga aktif dengan gerakan belanja di masyarakat. Bahkan, Ganjar dikirimi langsung foto-foto ASN di kabupaten/kota yang jajan atau belanja di UMKM.
“Beli punya masyarakat, jadi ekonomi masyarakat bergulir. Saya ucapkan terima kasih karena sekecil apapun kawan-kawan telah berkontribusi pada hal ini,” tandas Ganjar. (Eno)