JawaPos.com – Sinovac Tiongkok sedang menjajaki penelitian klinis dan penggunaan darurat pada vaksin khusus untuk melawan varian Gamma dan Delta. CEO Sinovac, Yin Weidong, memastikan hal itu dan mengatakannya kepara Penasihat Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi.
Laporan The Global Times menyebutkan bahwa vaksin yang disebutkan oleh Yin akan menjadi produk baru, berbeda dari vaksin CoronaVac yang saat ini tersedia di pasar. Vaksin itu memang dirancang khusus untuk varian tertentu.
“Produk baru, jika berhasil dikembangkan dan disetujui di negara lain, akan dipasok tergantung pada varian lokal yang mendominasi,” menurut Global Times, Minggu (8/8).
Yin mencatat bahwa Sinovac mampu memproduksi berbagai jenis vaksin yang menargetkan varian yang berbeda. Yin mengatakan bahwa Sinovac juga telah menyelesaikan penelitian tentang suntikan booster CoronaVac, yang menunjukkan bahwa suntikan booster dapat dengan cepat meningkatkan tingkat antibodi penetralisir dalam waktu satu minggu. Hasilnya akan segera dipublikasikan di jurnal internasional Science.
Sejauh ini sudah lebih dari 1 miliar dosis CoronaVac telah diberikan di seluruh dunia. Perusahaan telah menandatangani kontrak dengan sekitar 20 negara dan wilayah di luar negeri untuk menyediakan hampir 900 juta suntikan CoronaVac. Vaksin telah disetujui untuk penggunaan darurat di lebih dari 50 negara dan wilayah.
Tak hanya Sinovac, Wakil Presiden Tiongkok National Biotech Group, Zhang Yuntao, anak perusahaan Sinopharm, juga menyebutkan bahwa Sinopharm akan mengajukan hal yang sama. Sinopharm tengah menjajaki penelitian klinis tentang vaksin terhadap varian Delta.
Sinopharm juga melakukan tes hewan pada vaksin terhadap varian Beta. Sehingga diklaim vaksin terbaru nanti bakal lebih manjur.