JawaPos.com–Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru belum memastikan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di daerahnya. Kebijakan PPKM level 4 akan berakhir pada 9 Agustus.
”Keputusan diperpanjang atau tidak akan disampaikan pada lusa nanti pas 9 Agustus. Tapi kabar baiknya, Sumsel tidak lagi mengalami peningkatan kasus yang tinggi seperti dulu,” kata Herman Deru seperti dilansir dari Antara setelah mengikuti rapat evaluasi perkembangan dan tindak lanjut PPKM level 4 yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto secara virtual, di Palembang, Sabtu (7/8).
Menurut dia, dalam rapat tersebut belum membahas perpanjangan masa PPKM level 4 atau tidak. Melainkan hanya mendengarkan penilaian hasil evaluasi dari pemerintah pusat.
”Hasil evaluasi, Sumatera Selatan tidak masuk dalam lima provinsi di luar Pulau Jawa dan Bali yang mengalami peningkatan kasus konfirmasi positif ataupun kasus aktif Covid-19,” ujar Herman Deru.
Menurut dia, keputusan diperpanjang atau tidak itu tergantung penilaian dari pemerintah pusat berdasar dari berhasil penilaian terhadap dua indikator yang ditetapkan untuk penanggulangan Covid-19. Dua indikator tersebut yaitu kedisiplinan masyarakat dengan protokol kesehatan dan komitmen pemerintah daerah untuk menegakkan pengendalian mobilitas masyarakat.
”Dua indikator ini kalau menurut saya sudah berhasil dipenuhi Sumsel. Masyarakat sudah mulai patuh dan pemerintah dengan satu komando kompak melakukan pengendalian mudah-mudahan tidak diperpanjang lagi,” tutur Herman Deru.
Dia membenarkan, di sisi lain selama masa PPKM level 4 tahap kedua, 13 kabupaten kota berada di zona merah atau penyebaran tinggi. Sedangkan empat daerah lain berada dalam zona kuning atau penyebaran sedang. Namun peningkatan itu tergolong wajar yang tidak bisa terelakkan.
Dia mengungkap, saat ini tumbuh kesadaran masyarakat untuk melakukan testing atau pemeriksaan kesehatan menggunakan tes usap antigen atau PCR di fasilitas kesehatan. Dengan begitu pemerintah daerah makin mudah untuk melakukan tracing dan treatment.
”Di Sumsel testing dan tracing itu sudah masif. Wajar kalau terjadi fluktuasi tersebut lalu untuk treatment-nya sudah siap wisma atlet contohnya, jadi indikator tadi sudah kita jalankan,” ucap Herman Deru.