JawaPos.com – Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta mencairkan dana triwulan 2 untuk Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), dan Kartu Anak Jakarta (KAJ), pada Jumat (6/8). Dana ini ditujukan untuk pemenuhan dasar kelompok di atas.
Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Premi Lasari mengatakan, pada 2021 target penerima KLJ sebanyak 78.169 lansia dengan anggaran lebih dari Rp 562 miliar. Sedangkan target penerima KPDJ sebanyak 11.422 penyandang disabilitas dengan anggaran lebih dari Rp 41 miliar. Kemudian, target penerima KAJ tahun 2021 sebanyak 9.531 dengan anggaran lebih dari Rp 34 miliar.
“Total dana yang disalurkan bagi penerima KLJ sebesar Rp 1,8 juta untuk dana periode triwulan 2 tahun 2021 (April, Mei, Juni). Sedangkan, penerima KPDJ dan KAJ masing-masing mendapatkan dana triwulan 2 sebesar Rp 900 ribu per orang,” kata Premi dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/8).
Seperti diketahui, program Pemenuhan Kebutuhan Dasar melalui KLJ, KPDJ dan KAJ ini berbentuk uang tunai sebesar Rp 600 ribu per lansia per bulan selama satu tahun. Untuk penerima KLJ sebesar Rp 300 ribu per penyandang disabilitas/anak per bulan. Dana tersebut disalurkan melalui Bank DKI dan dapat dicairkan di ATM Bank DKI manapun.
Premi menambahkan, penerima KLJ, KPDJ, dan KAJ merupakan data hasil validasi dan verifikasi Pusat Data dan Informasi Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Data itu kemudian ditetapkan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), setelah melalui proses musyawarah kelurahan (muskel) di masing-masing wilayah.
“Program KLJ, KPDJ, dan KAJ ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan dasar bagi lansia, penyandang disabilitas dan anak dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lansia, penyandang disabilitas dan anak agar dapat hidup secara layak,” pungkasnya.
Program KLJ telah dilaksanakan sejak tahun 2018 yang terus berlanjut hingga tahun 2021, sedangkan program KPDJ dimulai sejak 2019 hingga 2021. Sementara itu, program KAJ pernah dilakukan pilot project tahun 2019 di Kecamatan Cilincing yang akhirnya dapat dilaksanakan secara menyeluruh di Provinsi DKI Jakarta pada 2021.