JawaPos.com – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan memastikan vaksin Covid-19 yang diterima oleh Pemprov DKI terjaga dengan baik. Seluruh vaksin ini disimpan di fasilitas pendingin yang memadai dan dipastikan rantai dinginnya tetap terjaga sebelum didistribusikan.
Anies mengatakan, vaksin yang diterima Pemprov DKI akan disimpan di kantor Dinas Dinas Kesehatan di Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. Selanjutnya vaksin didistribuksikan ke berbagai fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas maupun RSUD.
“Dalam waktu kurang dari satu hari, langsung didistribusikan ke seluruh wilayah. Di sini dipastikan packaging-nya benar, kemudian temperatur terjaga, lalu jadwal pengambilan dari berbagai fasilitas kesehatan juga diatur. Sehingga, tidak ada vaksin tersimpan terlalu lama,” ujar Anies, Sabtu (7/8).
Anies menjelaskan, berbagai fasilitas kesehatan di Jakarta juga sudah memiliki tempat penyimpanan vaksin yang suhunya terjaga dan aman. Oleh karena itu, dengan mempunyai sistem penyimpanan yang modern, jadwal vaksinasi juga bisa dilakukan secara teratur.
“Dengan mereka sudah miliki jadwal vaksinasi, maka pada saat vaksinasi dilakukan, suhu masih terjaga. Sehingga, Insya Allah efikasi vaksin tetap terjaga,” imbuhnya.
Untuk diketahui, terdapat 3 buah cold room atau ruang bersuhu dingin, dengan spesifikasi penyimpanan suhu antara 2 – 8 derajat Celsius. Walaupun suhu ruangan sudah diatur, petugas tetap memantau suhu di cold room 2 kali dalam sehari dan dicatat. Jika suhu ruangan di bawah atau di atas 2 – 8 derajat Celsius, alarm akan menyala.
Saat vaksin didistribusikan ke Suku Dinas Kesehatan, Puskesmas, maupun Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk pelayanan vaksinasi, vaksin Covid-19 disimpan di dalam cold chain atau tempat penyimpanan dengan bukaan atas yang memenuhi standar WHO. Selain itu, ada juga vaccine carrier atau boks penyimpanan vaksin pada saat pelaksanaan vaksinasi, pastinya juga memenuhi standar agar suhu tetap terjaga dan tidak mengalami pembekuan sampai saat penyuntikan.
Untuk kapasitas penyimpanan vaksin Covid-19, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mampu menyimpan sekitar 1.804.045 dosis vaksin. Kemudian, Suku Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dapat menyimpan 127.483 dosis vaksin. Lalu, Puskesmas bisa menyimpan 1.580.842 dosis vaksin. Sehingga, secara total, sebanyak 3.512.370 dosis vaksin dapat diterima atau disimpan.