JawaPos.com – Satu medali emas dan perunggu dibawa pulang tim bulu tangkis Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Hasil itu diapresiasi PBSI selaku induk organisasi bulu tangkis di tanah air.
”Tidak tertahan rasa bangga dalam hati ini. Tadi saya sudah bertemu dengan mereka (para peraih medali cabang bulu tangkis),” ungkap Ketua PBSI Agung Firman Sampurna setelah menyambut kedatangan tim Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Agung berharap para pemain tidak lama-lama beristirahat. Sebab, mereka harus kembali berfokus untuk dua event kejuaraan beregu. Yaitu, Piala Sudirman 2021 yang rencananya dihelat di Vantaa, Finlandia, pada 23 September–3 Oktober.
Setelah itu, ada Thomas dan Uber Cup yang berlangsung di Aarhus, Denmark, pada 9–17 Oktober.
Sebelum tampil di ajang beregu, ada serangkaian turnamen pemanasan. Misalnya, Korea Open Super 500 pada 31 Agustus–5 September. ”Kita harus mempersiapkan diri untuk turnamen internasional tersebut,” paparnya.
Pada turnamen beregu, Agung sangat berharap Indonesia kembali meraih medali emas. Sebab, sudah lama skuad Garuda tidak menduduki podium tertinggi.
Piala Sudirman, misalnya. Gelar tersebut kali terakhir diraih pada 1989 yang merupakan perhelatan pertama. Sementara itu, Thomas Cup kali terakhir dijuarai pada 2002. Uber Cup malah lebih lama. Gelar itu kali terakhir direngkuh pada 1996.
Di Piala Thomas, salah satu negara yang paling diwaspadai tentu Denmark. Selain menjadi tuan rumah, Denmark memiliki kekuatan di nomor tunggal putra seperti Viktor Axelsen (2), Anders Antonsen (3), Rasmus Gemke (12), dan Hans-Kristian Solberg Vittinghus.
Axelsen bahkan berhasil menjuarai Olimpiade Tokyo. Anthony Sinisuka Ginting selaku andalan di tunggal putra siap mengalihkan fokus di ajang beregu. ”Golnya nanti di Olimpiade Paris 2024,” tegas pemain kelahiran Cimahi itu.