JawaPos.com – Meninggalnya paranormal Mbak You pada 1 Juli 2021 masih menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga. Dalam jumpa pers virtual Kamis (4/8), Bedah, bibi sekaligus asisten pribadi Mbak You, tak kuasa membendung kesedihan. Air matanya pun tumpah.
Bedah tampak sedih menceritakan aktivitas Mbak You jelang meninggalnya sang paranormal akibat menderita penyakit asam lambung, asma, dan diabetes. Sebelum meninggal dunia, Mbak You sempat pergi ke Salatiga dalam rangka peringatan 100 hari meninggalnya ibunda Mbak You.
Dia datang ke sana tidak menggunakan kendaraan pribadi. Ia naik transportasi umum, bus, menggunakan jalur darat. Mbak You berada di Salatiga sekitar 10 hari.
“Sempat juga melakukan ritual dan membuat beberapa konten. Sebelum balik, dia merasa sesak. Saya sarankan untuk periksa ke dokter, tapi dia bilang dokter yang tahu riwayat penyakitnya ada di Jakarta,” cerita Bedah di hadapan awak media.
Akhirnya Mbak You buru-buru pulang ke Jakarta. Kondisinya tidak membaik tapi malah semakin parah.
“Saya awalnya berpikir beliau kecapekan karena kondisi beliau sangat lelah. Ngeluhnya tetap sesak napas,” katanya.
Kepada Bedah, Mbak You mengeluhkan sakit sudah tak tertahankan lagi. Mbak You pun sempat menggunakan alat bantu uap untuk melegakan saluran pernapasannya. Sayangnya hal itu tidak banyak membantu.
Malam hari sebelum meninggal, Mbak You sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun mengingat kasus Covid-19 meningkat pada saat itu, Mbak You tidak mendapatkan penanganan yang baik di rumah sakit.
Bedah mengaku sempat marah-marah ke pihak rumah sakit lantaran Mbak You tidak mendapat penanganan yang seharusnya. Merasa tidak nyaman berada di rumah sakit, Mbak You lantas meminta pulang ke rumah. Keluarga pun menurutinya.
“Malam itu beliau minta dimandikan oleh saya. Saya bilang kalau mandi, sesaknya akan kepacu. Setelah saya mandikan, naik ke tempat tidur, beliau berpesan jangan jauh jauh dari saya. Dia begitu sakit,” tuturnya.
“Entah jam berapa beliau teriak manggil saya. Dia bilang ada banyak orang di luar suruh bukain pintu. Saya bilang itu perasaan kamu. Dia bilang sudah tak tahan lagi. Tapi semangat beliau untuk melawan penyakitnya itu luar biasa,” imbuhnya.
Pada pukul 11.00 WIB tanggal 1 Juli 2021, Mbak You minta dinaikkan ke tempat tidur setelah mandi dan mengonsumsi obat. Kondisinya pada saat itu sudah sangat lemah.
“Dia sudah tak ada tenaga atau napasnya sudah putus putus saat itu. Jadi beliau itu langsung merem matanya dan pingsan. Saya telepon minta bantuan tapi tak kunjung datang. Terus saya keluar minta bantuan orang. Katanya nanti tunggu ada ambulans datang dulu,” tuturnya.
Beberapa saat kemudian ambulans datang. Sayangnya nyawa Mbak You tak tertolong. Sekitar pukul 11.45 WIB, Mbak You mengembuskan napas terakhir.
“Kondisi itu saya pastikan kembali ke RS terdekat dan beliau memang sudah meninggal dunia,” kata Bedah sambil terisak.