JawaPos.com–Pemprov Jatim mengalokasikan 38 ribu dosis vaksin tahap I kepada 38 ribu siswa SMA/SMK se Jawa Timur. Vaksin itu didistribusikan melalui dinas kesehatan kabupaten/kota.
Vaksinasi massal pada siswa sekolah itu diharapkan mampu mempercepat herd immunity atau kekebalan komunitas. Sehingga, pembelajaran tatap muka (PTM) bisa segera dilaksanakan.
”Pengendalian pandemi Covid-19 terutama melalui vaksinasi adalah game changer. Kunci yang sangat menentukan agar masyarakat bisa bekerja kembali, anak-anak kita bisa belajar di sekolah lagi, agar kita bisa kembali beribadah dengan tenang dan juga agar perekonomian kita segera bangkit,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Khofifah di SMKN 1 Mojokerto pada Jumat (6/8).
”Karena itu, pada hari ini (6/8), saya mencanangkan vaksinasi serentak untuk pelajar SMA/SMK se Jawa Timur, dengan harapan herd immunity yang akan menjadi pelandaian dalam pengendalian pandemi Covid-19 ini bisa segera kita wujudkan di Jawa Timur,” imbuh dia.
Gubernur juga meminta agar bupati/wali kota di Jawa Timur segera melakukan percepatan vaksinasi terhadap penduduk remaja yaitu kategori usia 12–18 tahun yang juga merupakan para pelajar.
”Metode pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan selama masa pandemi Covid-19 telah dinilai banyak pihak kurang efektif. Kita berharap melalui penuntasan vaksinasi untuk pelajar, pembelajaran tatap muka secara bertahap dan terbatas bisa segera digelar kembali, tentu dengan protokol kesehatan yang ketat,” tutur Khofifah.
Para siswa mengungkapkan kegembiraannya setelah divaksin seraya menyampaikan harapannya kepada gubernur agar pembelajaran tatap muka dapat segera dimulai. Terutama pelajar yang dari SMK yang fokus pembelajarannya lebih banyak praktik daripada teori.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi berharap agar vaksinasi menjadi momentum bagi makin memungkinkannya penyelenggaraan pembelajaran tatap muka. ”Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Gubernur Jawa Timur yang telah berkenan mengalokasikan 38 ribu dosis vaksin untuk 38 ribu siswa SMA/SMK di Jawa Timur. Sehingga pembelajaran tatap muka, yang sudah dinanti-nanti para siswa, guru dan orang tua, bisa segera dimungkinkan untuk diselenggarakan,” tutur Wahid Wahyudi.
Pelaksanaan vaksin untuk pelajar itu melengkapi pemberian vaksin yang sudah dilakukan untuk guru dan tenaga kependidikan di Jawa Timur. ”Vaksin untuk guru dan tenaga kependidikan di Jawa Timur sudah hampir mencapai 100 persen untuk semua jenjang. Semoga capaian untuk vaksin pelajar juga bisa segera kita percepat sehingga pembelajaran tatap muka terbatas bisa segera digelar,” kata Wahid Wahyudi.