JawaPos.com – Sektor properti diharapkan menjadi pendorong pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi yang menyebabkan kemerosotan perekonomian dalam 18 bulan terakhir. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Haru Koesmahargyo mengatakan sektor properti (perumahan) menjadi salah satu lokomotif pendorong pulihnya perekonomian akibat dampak pandemi Covid-19.
“Karena sektor perumahan memiliki multiplier effect terhadap 174 sub-sektor lainnya dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain seperti Jasa Real Estate, Perdagangan, Jasa Keuangan dan Perbankan, serta sektor lainnya,” ungkapnya dalam pertemuan Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara), Kamis (5/8).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat capaian pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua 2021 mencapai 3,31 persen dibandingkan dengan triwulan pertama 2021 atau secara quarter to quarter (qtq). Secara year on year (yoy) pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 mencapai 7,07 persen. Capaian itu mengalami perbaikan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2021 yang terkontraksi sebesar 0,71 persen (yoy).
Menurut Heru, momentum pertumbuhan ekonomi yang sangat baik ini perlu dikawal oleh perbankan agar bisa memenuhi target pemerintah hingga akhir tahun ini.
Dia mengungkapkan, pertumbuhan sektor perumahan mempunyai peluang yang sangat besar untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang terganggu pandemi Covid-19.
“Karena itu Bank BTN konsisten untuk tetap fokus pada pembiayaan perumahan khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” jelas Haru.
Dituturkan, sektor real estate atau perumahan mampu tumbuh sebesar 2,82% secara tahunan di kuartal-II tahun ini. Angka ini tercatat lebih tinggi dibandingkan tahun lalu dan kuartal-IV 2020 yang masing-masing sebesar 2,31 persen dan 1,25 persen.
“Harga rumah secara nasional menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil yaitu pada tingkat 5,02% secara (yoy). Pertumbuhan ini didorong signifikan dari perumahan tipe 70 sebesar 6,08 persen,” pungkasnya.