JawaPos.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan, usaha jasa konstruksi nasional tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19. Meskipun pandemi Covid-19 masih terjadi.
Hal itu Basuki sampaikan saat menjadi pembicara dalam Focus Grup Discusion (FGD) DPP PDI Perjuangan bertajuk ‘Antisipasi Dampak Ekonomi Terhadap 8 juta Tenaga Kerja Industri Jasa Konstruksi dan Jasa Pendukung Pada Masa Covid-19’
“Di tengah pandemi ini, kebijakan yang saya lakukan dengan menerbitkan instruksi Edaran Menteri PUPR, karena jasa konstruksi termasuk sektor esensial, tidak boleh berhenti, kecuali dengan Inmen (Instruksi Menteri). Klau ada di lapangan pegawai tenaga yang terpapar maka minta izin untuk berhenti dan harus berhenti. Tapi kalau tidak, terus. Termasuk penyediaan barak-barak yang kita atur sesuai prokes Covid-19,” kata Basuki, Jumat (6/8).
Di acara itu, selain Basuki, hadir Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto; Ketua DPP PDIP Bidang Industri, Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Nusyirwan Soedjono; Ketua OJK Wimboh Santoso; Wadirut Bank Mandiri Alexandra Askandar; Dirut Waskita Karya Destiawan Soewardjono; dan Dirut PT Jaya Konstruksi Sutopo Kristanto. Pesertanya adalah ratusan kepala daerah serta pengurus PDIP seluruh Indonesia.
Lalu proyek infrastruktur apa saja yang terus berlanjut di tengah pandemi? Basuki menuturkan, proyek tersebut antara lain: pembangunan Kawasan Industri Terpadu di Batang Jawa Tengah, Food Estate (Lumbung Pangan) di Kalimantan Tengah, Sumut dan NTT.
Di Kalteng, pihaknya sedang merehabilitasi 34 ribu hektar food estate. Selanjutnya Kementerian Pertanian akan menindaklanjutinya untuk sekaligus olah tanah dan menanam.
Di Sumut, tepatnya di Humbang Hasundutan, pihaknya juga mengembangkan Food Estate untuk hortikultura seperti kentang dan bawang.
“Di NTT, di Bendungan Rotiklot Belu, ini kita kembangkan untuk food estate untuk hortikultura jagung. Baru kita mulai tanam sekarang mudah-mudahan Agustus Bapak Presiden meninjaunya,” ujar Basuki.
Selain itu,kerja pengembangan lima destinasi pariwisata prioritas (Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo) terus berlanjut.
Program padat karya, Basuki menjelaskan, tahun 2021 diperbesar menjadi Rp 21,2 Triliun yang menyerap hampir 1 juta tenaga kerja. Dan padat karya dari konstruksi reguler sekitar Rp 2 Triliun dengan 244 ribu tenaga kerja.
“Jadi total 2021, menjadi Rp 23,2 trilun lebih besar dua kali dari tahun 2020 yang hanya Rp 12,3 trilun,” papar Basuki.
Terakhir, dari proyek strategis nasional, pembangunan 65 bendungan juga terus berjalan. Lalu, 469 KM jalan tol serta pembangunan irigasi 25 ribu hektare
Tak hanya itu, tugas khusus Kementerian PUPR dalam masa pandemi juga dikerjakan. Yaitu pembangunan RS darurat Covid-19 ada di 33 lokasi yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Bali, Lampung dan Medan.
Sehingga dapat menambah kapasitas sebanyak minimal 2811 Bed RS dan ICU beserta HCU dan 5900 bed isolasi.
“Ini semua kita kerjakan bersama para kontraktor nasional kita, menyerap tenaga kerja juga ini tidak berhenti, semua bekerja terus,” pungkas Basuki.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi dan jajarannya, khususnya Menteri Basuki Hadimuljono, terkait kerja pembangunan infrastruktur yang terus berjalan, walau dunia digoyang pandemi Covid-19.
Di tengah perubahan akibat pandemi, menurut Hasto, Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin membuktikan bahwa pekerjaan untuk membangun ekonomi nasional tak berhenti. Di tengah pandemi, Jokowi justru meresmikan banyak jalan tol baru.
“Ini terobosan dan ini kerja keras Pak Menteri Basuki. Layak kita beri tepuk tangan atas prestasi ini,” kata Hasto.