JawaPos.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) rencananya akan melaksanakan Asesmen Nasional (AN) pada September mendatang. Namun, pandemi ini membuat AN berpotensi mengalami kendala.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Kemendikbudristek, Anindito Aditomomengatakan bahwa ada opsi AN akan ditunda. Opsi lain adalah dilaksanakan hanya di beberapa wilayah saja.
“AN bisa dilakukan ketika satu daerah bisa melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas,” ungkap dia dalam Silaturahmi Merdeka Belajar secara daring, Jumat (6/8).
Akan tetapi, opsi ini tentunya akan terus dilakukan pengkajian lebih lanjut dari pihaknya. Adapun fokus serta pertimbangan utama adalah kesehatan serta keselamatan warga satuan pendidikan.
“Jadi skemanya kami sedang susun kami finalisasi agar skema tersebut adaptif sesuai kondisi pandemi tiap daerah,” imbuhnya.
Seperti diketahui, AN memakan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun. Untuk itu, Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri menuturkan dana AN sebaiknya dialokasikan bagi kebutuhan mendasar pendidikan.
“Terutama di masa pandemi Covid-19 seperti ini. Lebih baik anggaran sebesar ini direalokasikan untuk membantu PJJ berkualitas dan mengurangi ketimpangan digital di banyak daerah. Anggaran digelontorkan sangat fantastis, untuk program AN yang tidak mendesak dilakukan di masa pandemi,” terang dia dikutip, Rabu (4/8).