JawaPos.com – Dalam tiga pekan terakhir jumlah harian pasien Covid-19 yang meninggal per harinya selalalu selalu di atas angka seribu, bahkan pernah melampaui dua ribu jiwa. Kondisi itupun menjadi sorotan sejumlah pihak.
Salah satunya, eks Kepala Sekretariat Direktorat Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi, Jay Octa yang meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) harus berupaya keras menekan angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia.
“Menkes tidak boleh tenang- tenang saja. Angka kematian sudah sangat mengkhawatirkan,” kata Jay dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, di Jakarta, Jumat (6/8).
Diketahui, sampai Kamis (5/8) kemarin, dengan total kematian sebanyak 102.375 orang, Indonesia mejadi negara dengan korban meninggal karena Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara. Filipina berada di urutan kedua dengan 28.427 kasus kematian, diikuti Myanmar dengan 10.988 kasus, Malaysia 10.019, dan Thailand 5.854 kasus. Sedangkan untuk level Asia, Indonesia berada di peringkat kedua, di bawah India dengan total 426.785 kasus kematian.
Jay Octa juga menuturkan, angka kematian karena Covid- 19 di Indonesia sudah sangat mengerikan. Karena, dalam dua pekan ini saja terdapat tak kurang dari 25 ribu orang yang meninggal.
“Bagaimana tidak menakutkan? Ini sudah benar – benar horor, bayangkan tiga minggu terakhir jumlah korban meninggal berada di atas seribu orang setiap hari,” ujarnya.
Menurut Jay, Kemenkes sebagai leading sector penanganan Covid-19 di bagian hilir harus bertanggung jawab atas membumbungnya jumlah pasien yang meninggal. Menkes, tambah dia, harus bisa memaksimalkan pemanfaatan seluruh sumber daya yang ada untuk menurunkan angka kematian.
“Di bagian hulu itu tugas utamanya mencegah penularan. Kalau di hilir, soal penanganan pasien, termasuk menekan angka kematian, yang barada di depan dan harus bertangung jawab ya menteri kesehatan,” ujar Jay.
Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikiin, dalam konferensi pers virtual setelah mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Senin (2/8) lalu, membeberkan sejumlah penyebab tingginya angka kematian karena Covid- 19. Salah satunya yakni karena penderita terlambat mendapat perawatan.
Merespons hal itu, Jay mengatakan, kalau penyebabnya sudah teridentifikasi semestinya segera dicari solusi dan secepatnya dilaksananan. Apalagi, banyak pasien Covid-19 yang masih harus ditolak oleh pihak rumah sakit.