JawaPos.com – Kasus kematian akibat Covid-19 di Singapura bertambah 3 jiwa dalam lima hari di awal Agustus. Terbaru adalah seorang pria berusia 79 tahun dan perempuan 58 tahun. Sang pria meninggal karena komplikasi akibat Covid-19. Kematian itu menjadikan jumlah kematian akibat Covid-19 di Singapura menjadi 40 jiwa.
Pria Singapura yang meninggal memiliki riwayat penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik, dan hipertensi. Sedangkan pasien perempuan meninggal karena komorbid dan belum divaksinasi. Sang pria telah mencari perawatan di Rumah Sakit Umum Sengkang karena sesak napas dan tekanan darah rendah.
Singapura melaporkan 96 infeksi Covid-19 yang ditransmisikan secara lokal, termasuk 38 tanpa kontak erat dengan kasus sebelumnya. Sebanyak 38 infeksi dikaitkan dengan kasus sebelumnya dan telah ditempatkan di karantina. Lalu 20 infeksi terkait lainnya terdeteksi melalui pengujian pengawasan.
Baca juga: Singapura Hadapi Masalah Baru, Muncul Klaster Covid-19 di RS Changi
Baca juga: Peneliti Singapura Temukan Kombinasi Obat untuk Lawan Covid-19 Delta
Lalu tercatat 10 klaster baru Covid-19 pada Kamis (5/8), sehingga jumlah klaster aktif di Singapura menjadi 122. Dan 12 kasus lainnya terkait dengan klaster di Pelabuhan Perikanan Jurong/Pasar dan Pusat Makanan Hong Lim, yang tetap menjadi klaster aktif terbesar di Singapura dengan 1.127 infeksi.
Terdapat 577 kasus dirawat di rumah sakit, dengan sebagian besar kondisi baik dan dalam pengamatan. Sementara, 8 orang berada dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif (ICU), dan 40 kasus penyakit serius membutuhkan suplementasi oksigen.
Baca juga: Masalah Baru di Singapura, Covid-19 Menyebar di Kalangan Sopir Bus
Dari 48 kasus ini, 7 sudah divaksinasi lengkap dan lima membutuhkan suplementasi oksigen. Sementara, 2 pasien membutuhkan perawatan ICU karena kondisi medis yang mendasarinya.