JawaPos.com – Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 naik 7,07 persen, namun merebaknya varian Delta di awal kuartal III, menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung.
“Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat strategi pengendalian Covid-19. Angka kasus aktif akan ditekan lagi dan perekonomian bisa digenjot ke arah positif kembali (di triwulan selanjutnya). PPKM Level 3 dan 4 untuk kembali menurun membutuhkan kedisiplinan masyarakat,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, Jumat, (6/80).
Sejak 1 Juli sampai dengan sekarang, rata-rata kasus aktif mencapai 462.647 kasus, namun apabila bisa segera diturunkan kembali ke level 100 ribu-an, maka mobilitas dan aktivitas masyarakat bisa secara bertahap dibuka mulai September 2021. Kemudian, dengan meningkatnya mobilitas dan aktivitas masyarakat, diharapkan ekonomi akan bisa terjaga di Triwulan IV-2021.
Menurutnya, pemerintah telah merespons peningkatan kasus aktif melalui pengetatan dalam kebijakan PPKM sehingga diharapkan kasus aktif dan positivity rate dapat segera turun. Sementara itu, penurunan mobilitas yang terjadi karena PPKM, menyebabkan kontraksi terhadap belanja masyarakat.
“Hal itu terlihat dari indeks belanja yang melambat sejak Juni 2021. Namun, perlambatan ini tidak sedalam seperti pada awal pandemi pada tahun 2020 dan diyakini hanya bersifat sementara,” jeasnya.
Airlangga juga menuturkan, terdapat beberapa strategi utama yang akan terus dilakukan oleh Pemerintah yakni, Penanganan Covid-19 melalui intensifikasi vaksinasi dalam rangka melandaikan lonjakan kasus dan menurunkan angka kematian, dan sudah disiapkan 73 juta dosis di Agustus 2021 ini. Pemerintah juga terus berkoordinasi secara lebih intensif dengan seluruh stakeholders terkait upaya mencapai herd immunity.
“Optimalisasi pemberlakuan PPKM untuk mendukung efektivitas vaksinasi. Penerapan PPKM dilakukan berdasarkan klasifikasi risiko penyebaran di masing-masing wilayah, sehingga laju penambahan kasus dapat lebih cepat ditekan dan risiko perlambatan laju ekonomi dapat diminimalisasi,” pungkasnya.