JawaPos.com – LaporCovid-19 bekerjasama dengan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) merilis hasil survei terkait persepsi orang tua ketika anak melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Jumlah responden yang disurvei berjumlah 23.015 orang dengan 41,11 persen sekolah negeri dan 58,89 persen swasta.
Kolaborator Ilmuan LaporCovid-19 Dicky Pelupessy menyampaikan bahwa terdapat sekitar 44 persen anak sering merasakan bosan saat melaksanakan PJJ. Persentase untuk agak sering sebesar 20 persen, tidak sering 24 persen dan sangat tidak sering 12 persen.
“Menurut pandangan dan persepsi orang tua, jadi 37 persen itu menyatakan memang sering bosan gitu. Terus yang sangat sering itu sekitar 6 atau 7 persen ya,” terang dia dalam webinar Pemaparan Survei Pembukaan Sekolah di DKI Jakarta, Jumat (6/8).
Ia menyampaikan bahwa tidak ada perbedaan sifnifikan antara sekolah negeri dan swasta perihal tingkat kebosanan anak belajar di rumah. “Kalo dari sekolah swasta dan negeri sebetulnya sama. Bisa dikatakan tidak ada perbedaan antara yang di sekolah negeri dan swasta,” imbuhnya.
Lebih detil, tingkat kebosanan anak yang berada di sekolah negeri sebesar 48,41 persen. Sementara di sekolah swasta 49,47 persen. Untuk jenjangnya, anak PAUD yang bosan 54,88 persen, kemudian, SD 52,98 persen, SMP 48,14 persen dan SMA 44,15 persen.
“Jadi semakin mengecil kebosanan anak dengan belajar dari rumah itu ya dengan semakin bertambahnya tingkat pendidikan. Jadi yang SMA itu lebih kecil dibandingkan dengan PAUD,” jelasnya.
Ia mengatakan tingkat kebosanan juga dipengaruhi oleh anak yang semakin sering didampingi orang tua. Terlihat dari anak PAUD yang perlu diawasi oleh orang tua dan tingkat kebosanannya merupakan yang tertinggi.
“Jadi memang bisa dibayangkan, semakin kecil (umur) anak di rumah tangga, dia semakin dilihat, mudah bosan oleh orang tua,” tandasnya.