JawaPos.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada triwulan II 2021 perekonomian Indonesia tumbuh 7,07 persen dibandingkan triwulan II 2020. Sedangkan dibandingkan triwulan I 2021 tumbuh 3,31 persen dan secara kumulatif yaitu sejak Januari hingga Juni 2021 tumbuh 3,10 persen
’’Triwulan II 2021 perekonomian Indonesia diukur dari besaran PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 4.175,8 triliun. Sedangkan atas harga konstan Rp 2.772,8 triliun. Dengan demikian kalau kita hitung secara kuartal per kuartal ekonomi Indonesia tumbuh 3,31 persen sedangkan tahunan ekonomi Indo naik 7,07 persen. Dan Kumulatif 3,10 persen,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (5/8).
Margo memaparkan, pertumbuhan ekonomi tanah air tak terlepas dari peningkatan ekonomi global pada triwulan II 2021 dimana pergerakan indeks PMI global pada Maret 54,8 yang teru mengalami kenaikan hingga Juni 2021 di posisi 56,6. Selain itu, harga komoditas makanan dan hasil tambang internasional naik secara kuartal maupun tahunan mengalami kenaikan. Makanan gandum minyak kelapa sawit dan kedelai naik dan hasil tambang final alumunium dan tembaga di pasar naik,” imbuhnya.
Kemudian, pertumbuhan ekonomi RI juga dipengaruhi oleh pertumbuhan triwulan II 2021 beberapa minta dagang Indonesia seperti Tiongkok tumbuh 7,9 persen, Amerika Serikat (AS) naik 12,2 persen, Singapura Naik 14,3 persen, Korea Selatan naik 5,9 persen, dan beberapa mitra dagang lainnya. ’’Pertumbuhan ekonomi negara lain mendorong permintaan luar negeri dari segi ekspor,” ucapnya.
Margo menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tak terlepas dari adanya perbaikan penanganan Covid-19 dimana telah terjadi penurunan kasus dan pelaksanaan vaksinasi secara masif yang mendorong kepercayaan masyarakat. ’’Artinya situasi tersebut kepercayaan masy naik sehingga mobilitas triwulan II naik baik secara kuartal maupun tahunan,” ucap dia. (*)