JawaPos.com – Tahun ini seperti menjadi milik Profesor Sarah Gilbert. Namanya meroket pasca menemukan vaksin Covid-19 Oxford/AstraZeneca bersama beberapa peneliti lainnya. Dia mendapatkan standing ovation di pertandingan Wimbledon. Kerajaan Inggris juga memberinya gelar Dame Commander of the Most Excellent Order of the British Empire (DBE) atas jasanya pada ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat. Kini dia diabadikan menjadi salah satu karakter boneka Barbie oleh Mattel.
”Kami harap ini bisa menginspirasi generasi selanjutnya,” bunyi pernyataan perusahaan mainan Mattel seperti dikutip Agence France-Presse.
Semua penghargaan itu diraih Gilbert bukan hanya karena dia menciptakan vaksin yang menolong nyawa banyak orang. Tapi, dia juga berani melepaskan hak paten vaksin yang kini banyak dipakai di berbagai belahan dunia tersebut. Tujuannya, vaksin tersebut bisa dijual dengan harga lebih murah dan diakses banyak pihak. Padahal dengan paten tersebut, Gilbert bisa meraup pundi-pundi kekayaan yang luar biasa. Sikap mulia itu kini sudah dirasakan jutaan orang melalui vaksin AstraZeneca.
Gilbert awalnya tidak menyangka. Dia menyatakan, berita bahwa dirinya dijadikan boneka Barbie cukup aneh terdengar. Namun, dia berharap agar anak-anak yang melihat Barbie yang berwujud seperti dirinya itu bakal menyadari betapa pentingnya karier di bidang ilmu pengetahuan untuk membantu orang lain. ”Saya harap boneka saya ini akan menunjukkan kepada anak-anak karier yang mungkin tidak mereka sadari, misalnya ahli vaksin,” terang Gilbert.
Gilbert tak sendiri. Ada lima perempuan lain yang juga dipilih Mattel untuk edisi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) itu. Yaitu, pekerja medis AS Amy O’Sullivan dan Audrey Cruz, dokter dan pegiat kesehatan asal Kanada Chika Stacy Oriuwa, peneliti asal Brasil Jaqueline Goes de Jesus, dan petugas medis Australia Kirby White. White menciptakan APD yang bisa dipakai kembali untuk petugas medis di garis depan.
Wakil Presiden Senior Bidang Boneka dan Barbie di Mattel Lisa McKnight menegaskan, perusahaannya menyadari semua pekerja di garis depan sudah memberikan pengorbanan yang sangat besar ketika berhadapan dengan pandemi. Karena itulah, Mattel membagikan kisah mereka dan memanfaatkan platform Barbie guna menginspirasi generasi berikutnya.