JawaPos.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, saat ini kebutuhan oksigen terus melonjak seiring tingginya angka kenaikan kasus Covid-19. Bahkan, kebutuhan oksigen mencapai 2000 ton/hari, padahal produksinya hanya sekitar 1700 ton/hari.
Artinya, masih ada kesenjangan yang cukup besar antara kapasitas produksi dan kebutuhan oksigen. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis, pemerintah memutuskan untuk menggunakan oksigen konsentrator sebagai pabrik oksigen mini. Alat ini lebih mudah digunakan dan hanya membutuhkan aliran listrik.
Untuk membantu itu, Tanoto Foundation melalui Program Oksigen Untuk Indonesia kembali menyerahkan bantuan berupa 1000 unit oksigen konsentrator kepada pemerintah Indonesia.
”Tanoto Foundation sebelumnya juga sempat kirim oksigen cair. Tapi untuk rumah sakit-rumah sakit kecil ataupun IGD yang tidak memiliki jaringan oksigen, mereka pakai tabung. Nah tabung oksigen ini susah logistiknya. Hingga akhirnya keluar ide pakai pabrik oksigen mini,” kata Budi dalam keterangannya, Kamis (5/8).
Budi memperkirakan, dari total 1000 unit oksigen konsentrator mampu memproduksi sekitar 20 ton oksigen/hari. Dengan total kebutuhan oksigen sekitar 2000 ton/hari, pemerintah menargetkan 1000 ton dari oksigen cair sementara 1000 ton lainnya berasal dari pabrik-pabrik oksigen kecil (oksigen konsentrator). Diperkirakan butuh sekitar 50.000 unit oksigen konsentrator.
”Alhamdulillah donasi banyak berdatangan, pemerintah sendiri juga sudah berencana membeli sekitar 20-30 ribu unit dari Tiongkok. Kalau kita punya 50 ribu unit pabrik oksigen mini ini kita bisa produksi oksigen sampai 1000 ton/hari. Kira-kira ada sekitar 30-50 ribu pasien bisa kita selamatkan,” ujar Budi.
Budi mengemukakan, rencananya oksigen konsentrator ini akan segera disalurkan ke rumah sakit-rumah sakit di daerah yang jumlah kasusnya masih tinggi terutama di Jogjakarta, Bali dan Luar Jawa. Ditargerkan proses distribusi rampung minggu ini.
”Barang-barang seperti ini tidak boleh lama-lama disimpan. Saya kasih target kalau bisa minggu ini dikirim semuanya, diluar Jawa sekarang lagi naik tinggi jadi perlu segera diisi, beberapa daerah seperi Jogja dan Bali masih perlu ditambah,” terang Budi.