JawaPos.com – Dalam dua pekan ke depan, jika tidak ada perubahan, kompetisi Liga 1 akan digulirkan. Seluruh klub peserta sudah sepakat setelah PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar pertemuan virtual kemarin (4/8).
Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita menuturkan, pertemuan virtual berlangsung mulai pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. ’’Ada perwakilan dari PSSI, LIB, dan juga klub,’’ ujarnya dalam keterangan secara virtual tadi malam. Seluruh pihak sepakat untuk menggelar kompetisi musim 2021–2022 mulai 20 Agustus hingga Maret.
Pria yang akrab disapa Luluk itu mengungkapkan, menggelar kompetisi di masa pandemi Covid-19 sebenarnya tidak ideal. Namun, klub peserta berpendapat bahwa opsi menjalankan kompetisi diyakini akan lebih bagus ketimbang menunggu sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan. “Kami pun akan mempersiapkannya dengan lebih baik,” katanya.
Adakah jaminan tidak lagi mengalami penundaan? Luluk mengungkapkan, sejak seminggu lalu, pihaknya bersama federasi intens berkomunikasi dengan BNPB hingga kepolisian. ’’Sangat mendukung, yang penting prokes dijalankan dan tentunya akan dipantau oleh semua pihak yang terkait,’’ paparnya.
Direktur Operasional PT LIB Sudjarno mengamini bahwa menggelar kompetisi pada Agustus 2021 sampai Maret 2022 memang kurang ideal. Dalam rentang waktu itu, ada 306 pertandingan. ’’Tapi, kompetisi harus jalan untuk menjaga ekosistem sepak bola,’’ ucapnya.
Jika melihat jadwal, pihaknya optimistis pemain tidak terlalu kelelahan. ’’Kita bisa lihat ada jeda pertandingan dua minggu antar-series,’’ ujarnya. Bahkan, lanjut dia, para pemain sendiri sudah sangat bersemangat untuk memulai kompetisi. Sudjarno menjelaskan, format yang digunakan dalam kompetisi tidak berubah dari rencana awal. Yaitu, menggunakan sistem enam series dan tiga klaster. “Series satu dimulai dari Jakarta-Jawa Barat-Banten. Series duanya kita lihat nanti seperti apa. Jadi, setiap series kami akan evaluasi,” ujarnya.
Meski menyepakati kompetisi dimulai 20 Agustus, jadwal pekan pertama belum ditetapkan. Sebab, akan melihat dinamika situasi Covid-19. ’’Kami sepakat jadwal satu minggu sebelum kickoff, tanggal 13. Sekarang kami coba susun jadwal penyesuaian,’’ ucapnya.
Sudjarno yang juga ketua Satgas Covid-19 kompetisi Liga 1 dan Liga 2 menuturkan, sistem bubble-to-bubble mempermudah pengawasan pihaknya menerapkan prokes. ’’Kemudian, kita juga meminta dalam hal ini klub lebih punya sense of responsibility karena kempetisi akan berjalan dalam waktu yang panjang,’’ terangnya.
Dalam rapat virtual kemarin, banyak masukan dari klub-klub peserta. ’’Hal-hal teknis semua ditanyakan. Jadi, memang ini tidak sekali pertemuan. Ke depan akan terus berkomunikasi untuk menggelar Liga 1,’’ ucap Sudjarno.
Baca juga: Liga 1 Tanpa Penonton, Semua Harus Sudah Vaksinasi
CEO Bali United Yabes Tanuri juga menuturkan hal yang sama. ’’Semoga tidak mundur lagi,” harapnya.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan lega mendengar kesiapan klub untuk memulai kompetisi pada 20 Agustus nanti. ’’Terima kasih kepada semua klub Liga 1. Kami berkomitmen untuk melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawab LIB dan PSSI,’’ tegasnya.