JawaPos.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) membuat dan memberikan ribuan baju hazmat ke Pemerintah Kabupaten Gresik dan warga sekitar. Hal ini dilakukan untuk membantu penanggulangan pandemi Covid-19.
General Manager of Corporate Social Responsibility (CSR) SIG Edy Saraya menuturkan bahwa total ada 1.400 baju hazmat yang dibuat. Proses pembuatannya sendiri melibatkan ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar perusahaan.
“Baju hazmat ini akan diberikan ke para tenaga kesehatan (nakes) di Pemerintah Kabupaten Gresik dan untuk kelurahan dan desa sekitar pabrik Semen Gresik,” ujarnya di Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas.
Selain 1.400 baju hazmat, SIG juga menyerahkan alat pelindung diri (APD) lain yakni 3.000 masker medis, 1.500 sarung tangan, dan 200 face shield. Total dana yang digelontorkan untuk bantuan ini adalah sebesar Rp 120 juta.
Edy memaparkan, inisiatif pembuatan baju hazmat tersebut muncul karena ini merupakan salah satu elemen terpenting para nakes dalam bertugas memerangi Covid-19 agar mereka tidak terpapar.
Para ibu-ibu rumah tangga, lanjut Edy, ikut digandeng dalam pembuatan ribuan baju hazmat ini karena mereka merupakan orang-orang yang diberdayakan oleh SIG. Sebelumnya, mereka sudah dilatih menjahit dan diberi bantuan mesin jahit. Bahan baju hazmat untuk dijahit juga diberikan oleh SIG.
Adapun ibu-ibu yang terlibat dalam pembuatan baju hazmat ini berasal dari kelurahan Sidomoro, Gending, Singosari. Baju hazmat ini akan disebar di tiga kelurahan tersebut, ditambah kelurahan Sidorukun.
“Setelah melatih menjahit dan kita bantu mesinnya, sekarang kita beri order. Jadi selain untuk mencegah penularan Covid-19, program ini juga bisa ikut membantu memulihkan ekonomi rakyat,” ujar Edy.
Semenara itu, Lurah Sidomoro Christina Triandajani menambahkan bahwa bantuan baju hazmat ini sangat penting bagi para nakes dan satgas Covid-19 di sana. Christina juga mengakui bahwa pihaknya selama ini cukup kesulitan mencari baju hazmat untuk menunjang kerja para anggota nakes dan satgas
“Bantuan dari Semen Indonesia ini sangat membantu,” kata Christina.
Soal keikutsertaan ibu-ibu rumah tangga dalam menjahit baju hazmat, Christina menyampaikan bahwa mereka sangat senang bisa terlibat karena mereka bisa mendapat pemasukan tambahan. “Ini membantu mereka dalam menambah kebutuhan sehari-hari,” kata Christina.