JawaPos.com – Grand Design Olah Raga Nasional akan menjadi revolusi besar dalam peningkatan capaian prestasi melalui pembinaan atlet di dalam negeri. Namun, yang menjadi kekhawatiran adalah pelaksanaan dalam mencapainya.
Sebab diketahui bahwa anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai pencetus kebijakan tersebut hanya sebesar Rp 2,3 triliun atau menjadi salah satu kementerian dengan anggaran terendah 2021. Dengan anggaran yang kecil untuk sebuah kementerian, pembinaan yang tentunya harus didukung oleh infrastruktur yang baik dan memakan anggaran yang tidak sedikit, menjadi tantangan.
Mengenai hal itu, Menpora Zainudin Amali menyampaikan bahwa dukungan pembangunan untuk pembinaan atlet tersebut tidak menggunakan anggaran kementeriannya. Sebab, yang bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur adalah Kementerian PUPR.
“Ini tidak kita lakukan sendirian, untuk dukungan infrastruktur itu ada, apa dikerjakan Kemenpora atau apakah cukup dana Kemenpora untuk itu? Tidak, kita minta kementerian lain untuk itu,” jelasnya dalam telekonferensi pers, Kamis (5/8).
Lebih lanjut Zainudin menyampaikan, nantinya akan dibangun sebuah training camp untuk setiap cabang olah raga. Salah satu yang sedang dibangun berlokasi di Cibubur, Jakarta Timur.
Kemudian juga direncanakan sejumlah rumah sakit yang akan diubah fungsinya menjadi sport science center. Di sana, nantinya akan ada penginapan atlet, pelatih.
“Ada sekolah, ada psikolog, ahli gizi dan ada tempat hiburanya, itu sudah ada. Tapi bukan kami yang mengerjakan, itu yang kerja Kementerian PUPR, anggarananya di sana. Kita tidak boleh menyentuh pekerjaan fisik, kita tidak ahli bangun-membangun,” pungkasnya.