JawaPos.com – Escape from Mogadishu menorehkan catatan apik. Proyek baru Jo In-sung itu menjadi film pertama Korea yang berhasil mencapai 1 juta penonton tahun ini. Jumlah tersebut dikonfirmasi Dewan Film Korea pada Selasa (3/8). Pihaknya menyatakan, angka itu dicapai hanya dalam sepekan dari penayangan perdana pada 28 Juli lalu.
Berdasar data Dewan Film Korea, raihan Escape from Mogadishu di akhir pekan penayangannya berada di kisaran rata-rata. Yakni, 788 ribu dalam lima hari. Namun, jumlah itu naik hingga 120 ribu awal pekan ini.
’’Bahkan, jumlah penonton selama Senin-Selasa (2-3/8) jauh lebih tinggi ketimbang weekend,” ungkap perwakilan lembaga tersebut, seperti dikutip Hancinema. Film itu juga memuncaki box office Korea pada pekan pertama Agustus.
Untuk merayakan catatan tersebut, para cast seperti Jo In-sung, Kim Yun-seok, dan Heo Joon-ho mengunggah foto beserta ucapan terima kasih di media sosial. Raihan itu jelas di luar dugaan. Sebab, Korea tengah memperketat kebijakan karena naiknya angka kasus Covid-19.
Terlebih, di momen penayangan perdana Escape from Mogadishu, pemerintah Korea memberlakukan social distancing level tertinggi di Seoul –yang menyumbang hampir seperempat jumlah penonton Negeri Ginseng. Hal itu jelas berdampak pada pergerakan box office.
Di Korea, film besutan Ryoo Seung-wan itu berhasil memikat hati penonton karena ulasan media yang apik. Escape from Mogadishu diadaptasi dari para diplomat Korea Selatan dan Korea Utara untuk Somalia yang berusaha melarikan diri dari Mogadishu di puncak perang saudara Somalia pada 1991.
Para kritikus menilai film itu menampilkan kekuatan sutradara Seung-wan, yang dikenal lewat film action berlatar perang dan politik seperti The Berlin File, The Battlefield Island, dan Veteran. Menurut kontributor YTN Kim Seong-hyeon, tim produksi berhasil menampilkan ketegangan di perang saudara Somalia maupun di kedutaan dua Korea dengan apik.
’’Escape from Mogadishu menyajikan pengalaman sinematik yang intens,” ucapnya.
Kim Ji-eun dari Newsis juga memuji adegan action yang spektakuler dan penempatan anekdot yang pas. ’’Ini bukan hiburan ringan. Meski setting dan latar belakang sejarahnya begitu kental, fokus film tetap pada emosi para karakter yang ditampilkan dengan realistis,” paparnya.
Baca Juga: Survei BPS Jatim: 19 Persen Warga Enggan Divaksinasi Covid-19
Namun, film adaptasi peristiwa nyata itu masih diragukan bisa mencapai lonjakan penonton dengan dramatis. Sebab, di Korea, box office lokal masih didominasi film-film Hollywood. Musim panas ini, Black Widow menjadi film dengan laju penonton paling stabil. Sejak dirilis 7 Juli lalu, film yang dibintangi Scarlett Johansson dan Florence Pugh itu nyaris mencapai tiga juta penonton.